Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Roadmap Dekarbonisasi Menuju Indonesia Net-Zero Emission

24 Oktober 2021   12:18 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:36 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam pohon sebagai bentuk investasi menuju target Net-Zero Emission. Sumber: https://lifestyle.kompas.com.

Menuju Indonesia Net-Zero Emission merupakan salah satu target yang tengah diupayakan bangsa Indonesia untuk keluar dari kategori negara middle income trap. Agar mampu menempati tangga maju, salah satu proyek besar yang wajib dilalui adalah bagaimana menciptakan iklim hijau bebas karbondioksida (CO2).

Target ini, sejatinya tidak bisa dilalui begitu saja tanpa adanya mimpi bersama dan penyusunan mekanisme bersama. Dalam mendukung kerangka program global climate change, Indonesia menaruh target agar mampu menciptakan iklim hidup yang bebas dari balutan emisi gas karbondioksida (low carbon targetting).

Komitmen Indonesia memang sudah dibukukan. Bersama dengan komunitas masyarakat internasional melalui Konferensi Para Pihak (COP) dalam Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) ke-21 di Paris, Prancis, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Komitmen ini tentunya sesuai dengan amanat Pasal 28 A UUD 1945 yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya."

Strategi mitagasi menuju Net-Zero Emission. Sumber: https://theconversation.com.
Strategi mitagasi menuju Net-Zero Emission. Sumber: https://theconversation.com.

Untuk mencapai target besar ini, dukungan solid dari semua pihak adalah bahan bakar yang perlu diisi terus setiap tahunnya. Dalam protokol pengembangannya pada Maret 2021, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) menyatakan bahwa Indonesia dengan skenario ambisus, diproyeksikan akan mencapai target Net-Zero Emission pada 2070.

Roadmap Menuju Net-Zero Emission

Peta jalan menuju Net-Zero Emission, hemat saya bukanlah proyek ambisus. Indonesia bahkan telah meratifikasi Paris Agreement dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim), dan telah diundangkan pada tanggal 25 Oktober 2016.

Untuk saat ini, ada lima lima kategori sektor dan proporsi kontribusinya dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) 29 % dari Business As Usual (BAU) 2030, yakni: kehutanan (17.2%), energi (11%), pertanian (0.32%), industri (0.10%), dan limbah (0.38%) (bdk. Strategi Implementasi Nationally Determined Contribution). Semangat ini, hemat saya, perlu diperluas dengan target-target ekstra dari semua sektor.

  • Penggunaan Energi yang Efisien

Asap kendaraan berbahaya bagi upaya mencapai Net-Zero Emission. Sumber: https://grassindonesia.co.id.
Asap kendaraan berbahaya bagi upaya mencapai Net-Zero Emission. Sumber: https://grassindonesia.co.id.

Upaya minimalisir penggunaan energi sejatinya ditinjau dari tiga sektor potensial, yakni indsutri, bangunan, dan transportasi. Tiga komponen sektor pengguna energi ini biasanya memberikan sumbangan berarti bagi target percapaian Net-Zero Emission di kemudian hari. Penghematan penggunaan energi pada lini industri, bangunan, dan transportasi bisa diupayakan melalui pengoptimalan penggunaan teknologi. Polusi yang dihasilkan asap industri dan kendaraan bermotor setiap tahun selalu memberi rasa pesimis untuk mimpi target Indonesia rendah karbon.

  • Perubahan Kebiasaan

Selain upaya penggunaan energi yang efisien (dengan standar hemat) pada tiga kategori komponen pengguna (industri, bangunan, dan transportasi), mekanisme low-carbon juga harus dimulai dari pembenahan kebiasan, pola prilaku, dan mental masyarakat. Partisipasi aktif semua warga adalah nilai ekstra yang perlu digalangkan menuju Net-Zero Emission. Jika target low-carbon itu hanya sampai di tingkat pemerintah tanpa sosialisasi di tingkat grassroots, maka kepincangan langkah-langkah akan menunggu di depan muka. Pemerintah dalam hal ini harus menargetkan 55 persen keterlibatan masyarakat dalam mengupayakan mimpi Indonesia. Cara-cara sederhana, misalnya mengampanyekan pengunaan energi secara efisien  dalam hal ini mengurangi atau tidak boros (reducing excessive or wasteful energy use), peralihan mode transportasi (transport mode switching), dan penggunaan material yang efisien adalah investasi mumpuni menuju Indonesia low-carbon. 

  • Penggunaan bioenergi

Penggunaan biomassa padat dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu tantangan dalam mencapai target Net-Zero Emission. Sekitar 4 persen dari biomassa padat, misalkan, digunakan dalam metode memasak tradisional yang tidak berkelanjutan, tidak efisien dan mencemari, dan dikaitkan dengan 2,5 juta kematian dini pada tahun 2020. Untuk itu, efisiensi penggunaan energi berwujud biomassa padat seharusnya disosialisasikan. Upaya meminimalisir target ini hanya melalui sosialisasi terus menerus agar masyarakat sadar dan paham tentang efek berkelanjutan dari penggunaan energi demikian untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang.

Persiapan SDM yang Berkualitas

Target sebesar apapun dengan biaya semahal apapun biasanya gagal jika tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Dalam hal ini, proyeksi bersama menuju Indonesia tanpa emisi gas karbondioksida, potensial dipengaruhi oleh kualitas SDM masing-masing negara. Kalkulasinya adalah jika SDM memadai, rencana bersama menuju 2070 Net-Zero Emission bisa tercapai dengan baik.

Tranformasi perekonomian Indonesia menuju Net-Zero Emission. Sumber: https://iesr.or.id.
Tranformasi perekonomian Indonesia menuju Net-Zero Emission. Sumber: https://iesr.or.id.

Dari populasi penduduk yang membludak, kualitas SDM memang menjadi target pertama yang harus diperbarui. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai angka 270-an juta jiwa, seharusnya banyak mendapat pelatihan, pemahaman, penyadaran, dan edukasi yang baik mengenai resiko-resiko yang muncul dari obesitas emisi gas karbondioksida dan emisi gas rumah kaca. Poin ini menjadi penting karena ukuran keberhasilan sebuah transformasi pertama-tama lahir dari kualitas setiap pribadi.

Dalam upaya mencapai target Net-Zero Emission, Indonesia seharusnya memperhatikan kualitas SDM yang unggul. Sumber daya manusia yang unggul, dalam hal ini, lahir karena adanya pola pikir dan kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan klasik yang selalu menyuplai polusi bagi lingkungan sekitar, misalnya, harus dibenahi dan dicarikan solusi dari sekarang.

Untuk itu, langkah-langkah konkret plus sederhana dalam menggapai mimpi Indonesia menuju Net-Zero Emission di tahun 2070 adalah sebagai berikut.

  • Mempromosikan semangat Net-Zero Emission di lingkungan institusi akademis

Lingkungan pendidikan adalah salah satu institusi formal yang mudah menularkan berbagai program transformatif. Di lingkungan pendidikan, bentuk-bentuk akselerasi pengetahuan secara sitematis dan membekas dikelola dan dihidupi. Untuk itu, institusi pendidikan, hemat saya perlu membuat satu kurikulum khusus berbasis lingkungan hidup. Langkah ini dimulai dari upaya penetapan kurikulum berbasis lingkungan sehat yang harus diajarkan sejak tangga pertama dunia pendidikan.

Di lingkungan sekolah, misalkan, para peserta didik diberi materi khusus mengenai program cinta lingkungan. Skema ini diupayakan agara lingkungan institusi akademis mampu menjadi partner kolaborasi dalam mengejar mimpi Indonesia menuju Net-Zero Emission di tahun 2070. Selain itu, kampanye penggunaan kendaraan umum merupakan salah satu upaya menetralkan lingkungan dari emisi gas karbondioksida.

Selama ini, setiap mahasiswa misalkan, menggunakan satu kendaraan (ribuan mahasiswa masing-masing menggunakan kendaraan pribadi), dimana setiap harinya kendaraan tersebut mampu memproduksi emisi gas karbondioksida. Dengan pola pendekatan berbasis pendidikan, hemat saya, target Indonesia menuju Net-Zero Emission bisa tercapai.

Selain langkah sederhana, seperti penerapan kurikulum berbasis lingkungan sehat, institusi pendidikan juga harus mensupport para penerus bangsa dengan inovasi-inovasi yang kreatif. Dalam hal ini, institusi pendidikan perlu menajamkan poin sense of technology bagi para peserta didik. Pemanfaatan teknologi mutakhir dan penciptaan inovasi baru berbasis lingkungan hidup yang sehat mampu mendukung mimpi Indonesia menuju target Net-Zero Emission.

  • Mempromosikan Net-Zero Emission di lingkungan keluarga

Keluarga adalah salah satu institusi potensial dalam mengejar target transformasi. Hemat saya, sosialisasi jarak dekat dari target Indonesia Net-Zero Emission mampu diimplementasikan sejak dalam lingkungan keluarga. Materi-materi sederhana seperti menanam satu pohon untuk satu anggota keluarga adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang bisa disumbangkan oleh masing-masing individu dalam mencapai target Indonesia tanpa karbondioksida pada tahun 2070.

Menanam pohon sebagai bentuk investasi menuju target Net-Zero Emission. Sumber: https://lifestyle.kompas.com.
Menanam pohon sebagai bentuk investasi menuju target Net-Zero Emission. Sumber: https://lifestyle.kompas.com.
  • Menggandeng berbagai industri atau perusahaan sebagai promotor target Net Zero Emission

Presiden Joko Widodo dalam banyak kesempatan selalu mengingatkan kepada para menterinya agar mencari partner dalam membuat target tertentu di masa kepemimpinannya. "Jika mau maju, carilah partner. Jangan suka bekerja sendiri!" kata Jokowi.

Menuju target Indonesia Net-Zero Emission, pemerintah, hemat saya, harus menggandeng perusahaan dan industri untuk bekerja sama. Selama ini, jika ditelisik lebih kritis, banyak perusahaan dan industri yang kadang secara tidak langsung menyumbang emisi gas karbondioksida paling banyak bagi lingkungan hidup. Polusi asap industri kelas wahid dan limbah yang dialirkan tanpa hilir yang jelas seringkali membuat ruang gerak lingkungan tak terlalu bersahabat untuk ditempati.

Kerja sama lintas basis kerja ini bisa dikukuhkan dengan perjanjian yang konkret selama kurun waktu tertentu. Jika Paris Agreement bisa diadopsi oleh semua negara karena komitmennya untuk membangun atmosfer lingkungan yang "hijau," kerja sama pemerintah dan perusahaan atau industri, justru lebih dekat dan berdaya guna.

Dengan langkah-langkah konkret dan sederhana melalui promosi kerja sama, target Indonesia Net-Zero Emission tahun 2070 optimis bisa dicapai. Persiapan SDM yang mumpuni dari sekarang dengan fokus pada pembenahan lingkungan hidup berbasis Net-Zero Emission adalah bentuk investasi riil dari target menuju Indonesia Maju.

Jadi, target Indonesia menuju Net-Zero Emission atau Indonesia Low-Carbon sejatinya perlu dipromosikan sedini mungkin kepada semua kalangan masyarakat. Kontribusi emisi karbon pada dasarnya tidak hanya lahir dari sektor-sektor berskala besar, seperti industri, bangunan, dan transportasi, tetapi juga dari pola-pola hidup sederhana dalam lingkungan masyarakat. Menggandeng keterlibatan masyarakat dengan senjata persiapan SDM yang mumpuni sejatinya mampu mencapai target Indonesia Maju menuju Indonesia Net-Zero Emission.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun