Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosialisasi dan Mekanisme Sistem Pranata Sosial

6 September 2021   08:19 Diperbarui: 6 September 2021   08:51 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua organisasi lokal, seperti keluarga menjadi agen yang mampu meneruskan pedagogi hidup bermasyarakat. Sebagai contoh, ada anak yang cenderung membuat pelanggaran dalam hidup bersama. Ketika kita menjumpai pengalaman demikian, pikiran kita langsung tertuju kepada keluarga.

Kompleksitas hidup bersama melahirkan banyak norma yang perlu ditaati secara bersama. Ketika seseorang masuk dalam budaya orang lain, ia wajib menaati kebiasaan atau norma yang ditetapkan di dalamnya. Akan tetapi, orang cenderung jatuh pada kebiasaan-kebiasaan yang sama ketika berulangkali ditegur karena membuat sebuah pelanggaran.

Untuk sampai pada pemahaman yang jelas mengenai ritus, budaya, atau norma yang ditetapkan masyarakat tertentu, orang perlu mensosialisasikan. Sosialisasi adalah proses olehnya seseorang menjadi anggota masyarakat yang benar-benar cakap -- dimana ia mempelajari pengetahuan dan kemampuan yang dituntut, agar dapat berfungsi sebagai seorang anggota masyarakat (Thomas Hylland Eriksen: 2009).  

Sosialisasi menjadi penting ketika orang kerapkali tidak paham dengan situasi atau norma-norma yang diterapkan dalam kehidupan bersama. Dengan kata lain, norma-norma yang ditetapkan sebagai aturan dalam hidup bersama, bisa dihidupi jika upaya sosialisasi dilakukan dengan baik. Proses sosialisasi tentunya membutuhkan waktu yang relatif lama.

Di sini peran komunitas-komunitas lokal, seperti keluarga dan sekolah sangat berperan. Keluarga dalam hal ini wajib memberikan edukasi kepada setiap anggotanya agar tidak asing ketika berbaur dengan masyarakat secara umum. Keluarga menurut Eriksen merupakan wadah yang paling baik dalam menjembatani proses penerapan norma-norma dalam masyarakat. Melalui keluarga seseorang belajar bagaimana bertindak dalam hidup bersama.

Akan tetapi, tidak semua organisasi lokal, seperti keluarga menjadi agen yang mampu meneruskan pedagogi hidup bermasyarakat. Sebagai contoh, ada anak yang cenderung membuat pelanggaran dalam hidup bersama. Ketika kita menjumpai pengalaman demikian, pikiran kita langsung tertuju kepada keluarga. Dalam hal ini, keluarga berperan penting untuk menelurkan produk manusia yang sesuai dengan norma-norma sosial. Sosialisasi dengan demikian menyiapkan ruang bagi para pemula atau mereka yang keluar dari basis hidup bersama agar bisa memahami, berbalaik dan diterima menjadi anggota masyarakat.

Pribadi dan Masyarakat

Interaksi dalam hidup bersama pada dasarnya memengaruhi relasi seseorang. Seorang yang cenderung berinteraksi dengan kehidupan akademis, akan berpusat pada hal-hal akademis dan kadang menutup cela bagi orang lain untuk belajar darinya. Interaksi kadang menciptakan kelas-kelas sosial dalam hidup bersama. Kelas-kelas sosial kemudian memproduksi sistem tertentu dan mulai berkuasa.  Bagaimana struktur, sistem, dan jejaring sosial hadir dalam kehidupan bersama?

Struktur Sosial dan Organisasi Sosial

Keseluruhan pranata sosial serta relasi status merupakan struktur sosial masyarakat. Struktur dalam kehidupan sosial diciptakan melalui interaksi dan beragam peran. Interaksi membuat orang dikenal -- latar belakang, kekuatan, keluarga, kedudukan, dll., sedangkan peran membantu seseorang bertindak dalam hidup bersama. Struktur sosial lahir dari keinginan individu atau kelompok masyarakat tertentu. Pola interaksi itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja kita mengalami perjumpaan.

Radcliffe-Brown mengungkapkan bahwa "Relasi aktual antara Tom, Dic, dan Harry atau tingkah laku Jack dan Jill boleh jadi tertera dalam buku-buku catatan penelitian lapangan dan bisa saja menyajikan ilustrasi untuk suatu deskripsi umum. Maka dalam hal ini, struktur sosial bisa dipahami sebagai matriks masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun