Kelompok Taliban justru memasang kuda-kuda bagaimana "meneror" Ashraf Ghani melalui penguasaan pusat-pusat kota. Dari aksi teror ini, Ashraf Ghani dengan sendirinya menghilang. Inilah strategi Taliban Jilid II yang susah diprediksi dunia.
Kedua situasi ini (pandemi Covid-19 dan masa transisi) dijadikan peta jalan pulang bagi Taliban. Ketika perhatian semua orang tertuju pada proses penanganan pandemi, insting kekuasaan Taliban bermain.
Skemanya sangat sederhana: mengambil-alih kekuasaan di pusat-pusat kota dan propaganda kemenangan. Siasat ini tentunya mengganggu proses animasi pemimpin dunia dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan cara ini, semua orang diteror secara psikis dan ditarik ke situasi-situasi masa lampau ketika Taliban berkuasa (1996-2001).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H