Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Terapi Kelas Berpikir Kritis

19 Agustus 2021   19:24 Diperbarui: 19 Agustus 2021   19:29 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan tentunya mulai bekerja dan memberi petunjuk bagaimana skematis jawaban akan dilontarkan. Dengan kata lain, cara kerja pertanyaan adalah mempersiapkan langkah, strategi, dan strukturisasi sebuah jawaban yang tentunya bisa dipahami oleh pendengar. Kebiasaan bertanya merupakan salah satu cara merobek pikiran.

Keinginan para ilmuwan di era sekarang adalah bagaimana memecahkan teka-teki yang disuguhkan realitas, baik melalui alam, maupun fenomena lainnya yang tak terbaca indera. Akan tetapi, sia-sialah jika, ragam fenomena tersebut didiamkan. 

Unsur tabula rasa -- meminjam istilah John Locke -- akan terus menutupi keterbelakangan seseorang, jika ia berhenti berpikir dan menolak 'tuk bertanya. Inilah tren masyarakat sekarang, "rakus konsumsi, tetapi dangkal dalam berpikir" -- era kemunduran jiwa kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun