Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Kapital Simbolik Beroperasi di Arena Sosial

15 Juni 2021   21:09 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:23 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembagian kelas-kelas sosial dalam masyarakat berdasarkan selera. Foto: idntimes.com.

Pola perilaku kelas dominan biasanya membedakan diri dari kelas borjuasi kecil dan kelas populer. Dan, di antara kelas dominan, terdapat perbedaan lagi antara bos industri, dokter/insinyur, dan dosen. Salah satu cara untuk membedakan diri dari dua kelas yang lain ialah melalui tiga struktur konsumsi: makanan, budaya, dan penampilan. Yang termasuk konsumsi makanan harus diperhitungkan juga makan di restoran.

Pengeluaran untuk kepentingan budaya termasuk buku, koran, majalah, VCD/CD, komputer, olahraga, musik, tontonan, teater, dan sebagainya. Sedangkan pengeluaran untuk penampilan termasuk, pakaian, sepatu, salon, pembantu, kebersihan, keperluan toilette, dan sebagainya. Pada bos industri, pengeluaran untuk  makanan cukup tinggi (37, 4 %), dokter/insinyur (24, 4%), dan dosen (24, 4%). Pengeluaran untuk penampilan pada bos industri (12, 7%), dokter/insinyur (22, 2%), dan dosen (12%). Sedangkan untuk konsumsi budaya, bos industri (1,3 %), dokter/insinyur (2,3%), dan dosen (4,3%).

Ketiga struktur konsumsi itu mempunyai makna dalam hubungan kekuasaan. Pilihan jenis makanan, jumlahnya, dan cara makan menentukan untuk menunjukkan diri berasal dari kelas sosial yang mana. Cara penampilan, cara memilih bahan yang dipakai juga memberi ciri khas pelaku, rasa percaya diri, dan menentukan pergaulan.

Demikian juga pengeluaran konsumsi budaya menjadi acuan kelas-kelas sosial yang lain. Budaya yang berlaku biasanya adalah budaya kelas dominan. Upaya membedakan diri dari kelas-kelas sosial lain merupakan bagian dari strategi kekuasaan. Tujuannya untuk mempertahankan kekuasaan. Maka, kecenderungan kelas yang didominasi adalah mengikuti budaya kelas dominan dan pola-pola pilihan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun