Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lima Karakter Mahasiswa Inspiratif

14 Mei 2021   20:41 Diperbarui: 14 Mei 2021   20:46 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembekalan mahasiswa baru Sanata Dharma oleh Divisi Cerdis. Foto: Dok. Pribadi Kristianto Naku.

Stay foolish, stay hungry! Mahasiswa itu status pasca siswa. Ketika menjadi mahasiswa, kita kerap diberi kebebasan. Dari ruang kebebasan ini, ada harapan yang digantung, yakni kelak mereka yang diberi gelar maha itu, mampu turun ke ranah sosial dan membuat transformasi.

Adalah mahasiswa kreatif yang digandrungi zaman sekarang. Mahasiswa kreatif biasanya mampu mengubah ruang kelas menjadi bengkel kerja. Karakter mahasiswa kreatif masa kini memang dicari di ranah kerja apapun. Jika mampu mengubah konsep-konsep slideshow di kampus secara bijak, karakter mahasiswa itu sejatinya ada dalam kerangka transformasi. Ia harus menjadi pionir gebrakan sosial.

Selain menjadi pionir dalam berbagai gebrakan sosial, seorang mahasiswa harus menjiwai karkater lain yang mampu memback up harapannya. Ada beberapa karakter mahasiswa yang perlu diasah, dirawat, dan terus dihidupi.

Pertama, kedisiplinan. Kunci dari pembentukan diri seseorang adalah disiplin. Jika kita memulai hidup harian kita dengan terlambat, secara otomatis keseluruhan ritme hidup kita dalam durasi timing sehari akan selalu terlambat. Maka, disiplin menjadi api kesuksesan impian menjadi seorang mahasiswa. Kedua, komitmen. Komitmen menjadi kompas kehidupan seseorang. Kehidupan seseorang akan terarah, jika ia memiliki proyek hidup. Agenda kehidupan menjadi latar orientasi hidup. Komitmen menjadi kekuatan keputusan dan ruang gerak pencapaian target.

Ketiga, rela berkorban dan berjuang. Seorang mahasiswa yang inspiratif akan sampai pada kematangan secara intelektual-sosial-kepribadian, justru karena dua motor penggerak ini, yakni rela berkorban dan berani berjuang. Rela berkorban berarti kita berusaha menembus periferi-periferi kenyamanan diri. Pemberian diri adalah wujud nyata dari sikap rela berkorban -- berani melucuti pakaian kemewahan (jas almamater) dan berani melumpur di tengah masyarakat.

Keempat, semangat curiosity. Curiosity adalah animo tanda kepedulian seseorang pada realitas tertentu. Ketika seorang mahasiswa melihat kejadian atau problem tertentu dengan tatapan kosong -- pasif terhadap realitas -- keterampilannya perlu diragukan. Curiosity adalah panah yang dipakai untuk membidik realitas. Dengan rasa ingin tahu ini, seorang mahasiswa ditantang untuk melakukan apa untuk sebuah masalah atau peristiwa tertentu.

Kelima, kreatif. Kunci menjadi mahasiswa inspiratif salah satunya adalah kreatif -- komplit pengetahuan atau wawasan umum. Kombinasi antara pengetahuan, keberanian dan ketekunan adalah kata-kata pengancing tali kreatif itu sendiri. Maka, mahasiswa yang pucat dalam aspek kreativitas akan mengalami kewalahan dalam menerapkan pengetahuannya.

Hemat saya, berbagai karakter prospektif dan kerangka berpikir futuris seorang mahasiswa inspiratif di atas mampu menelurkan sebuah karakter mahasiswa yang siap battle. Di tengah tantangan kelicinan teknologi dan budaya konsumeris saat ini, seorang mahasiwa harus pandai menciptakan suatu transformasi baru terutama dalam mengangkat kualitas berpikir kritis dan mengendorkan semangat publik yang jatuh pada nilai tanda -- yang melihat barang-barang kebutuhan tidak lagi dari segi kegunaannya, tetapi dari segi prestise, integrasi sosial dan kehendak untuk berkuasa. Maka, salah satu tugas mahasiswa yang inspiratif adalah mampu menyadarkan dan membangunkan societas yang disorder dengan penerapan kurikulum yang dirakit sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun