Sedangkan dalam konteks hidup kaum religius, konsistensi peran pendamping, pembina atau formator juga perlu dihidupi. Seorang formator -- sebutan untuk para pembina seorang seminaris atau calon imam -- hadir sebagai sosok yang mengayomi, mendidik, dan memberi jalan. Mereka akan menghidupi peran mereka dengan konsisten mendampingi para seminaris dan calon imam terutama dalam memurnikan motivasi serta mengarahkan para seminaris dan calon imam ke arah yang baik.
Dengan kata lain, baik formator maupun orangtua atau siapa saja yang bertugas mendampingi, hadir seperti seorang wanita yang membantu proses persalinan. Dalam hal ini, mereka teguh memberi pendampingan, semangat, dan support sampai si ibu yang melahirkan bisa melihat bayinya sendiri.
Tugas ini memang tak mudah. Akan tetapi, jika setiap kita mau memberi diri, berkorban, dan konsisten menghidupinya, hemat saya, aliran semangat seperti halnya Eli dalam kisah pendampingan panggilan Samuel dan Yohanes Pembaptis dalam kisah Andreas dan kedua temannya, bisa kita hayati dengan mudah.
Selamat berhari Minggu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H