Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pembaptisan Tuhan, Permulaan Karya-Misi dan Berakhirnya Masa Natal

10 Januari 2021   08:48 Diperbarui: 10 Januari 2021   09:03 2446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Yesus dibaptis Yohanes di Sungai Yordan. Sumber: sangsabda.wordpress.com.

Kisah pembaptisan Yesus juga menjadi poin bagi orang-orang Kristen untuk mendalami tema kesederhanaan. Yesus dengan darah kemahakuasaan yang mengalir dan diturunkan dari Allah Bapa, mau menceburkan diri ke dalam kultur tertentu. Jika Yesus tidak mengindahkan tema kesederhanaan ini, mungkin Ia akan memulai karya-Nya tanpa peristiwa pembaptisan. 

Dari sini, kita bisa belajar bahwa kesederhanaan menjadi salah satu kebajikan dasar seorang pemimpin. Kesederhanaan memampukan seorang pemimpin untuk menghidupkan jiwa pelayanan. Bahkan, Yesus sendiri mau memberi diri untuk dibaptis oleh orang (Yohanes Pembaptis) yang memiliki peran dan kuasa yang jauh di bawah Diri-Nya.

Dalam tradisi orang Kristen, pembaptisan menjadi pintu masuk keanggotaan Gereja. Dalam hal ini, seseorang yang hendak bergabung dalam kesatuan dengan Kristus-Gereja, terlebih dahulu dibaptis sebagai tanda pengesahan. Sakramen Baptis dilihat sebagai tanda inisiasi. Dengan pembaptisan, seseorang dikukuhkan dan menjadi sah anggota Gereja. 

Dengan menerima Sakramen Baptis, seseorang dilahirkan secara baru dengan penyematan nama sesuai dengan tokoh-tokoh kudus dalam Gereja. Karya-karya baru sebagai keanggotaan penuh dalam Gereja dimulai saat seseorang dibaptis. 

Memang, baptisan bayi membuat seseorang seperti tak tahu soal pilihan imannya. Akan tetapi, Gereja sendiri memberi edukasi khusus kepada keluarga-keluarga Katolik agar anak-anak diberi nutrisi iman sejak kecil -- salah satunya dengan membaptis anak-anak mereka. Tanggung jawab ini, sepenuhnya dilimpahkan kepada setiap keluarga sebagai miniatur Gereja Universal.

Hari Raya Pembaptisan Tuhan juga dilihat sebagai babak akhir Masa Natal. Dengan peristiwa Pembaptisan Tuhan di Sungai Yordan, maka berakhir pula Masa Natal dalam kalender Liturgi Gereja Katolik. Usai Hari Raya Pembaptisan Tuhan, Gereja Universal akan memulai pekan liturgi biasa. Pembaptisan Tuhan menjadi gerbang pembuka bagi Gereja untuk memulai karya-karya baru dan masuk dalam rutinitas harian. Dengan demikian, semua aksesoris Natal, seperti kandang Natal, warna liturgi, serta pernak-pernih lain berkaitan dengan Natal akan dibongkar. Masa biasa dalam liturgi Gereja pun dimulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun