Kita berharap, tim Dewan Etik MK bekerja secara profesional, transparan, dan jujur. Selain itu, partisipasi publik di ruang persidangan virtual harus kelihatan. Publik diminta untuk memberikan evaluasi secara daring agar proses persidangan bisa menemukan rasa keadilan yang sesungguhnya. Mekanisme pengawalan yang ketat sejatinya mampu mengurangi kecenderungan-kecenderungan dan rencana-rencana oknum tertentu dalam membanderol putusan. Dengan demikian, hakim MK sebagai "Yang Mulia," tidak mudah tergoda dan jatuh pada tawaran lelang besaran sogok dari mereka yang bersengketa. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H