Sekarang muncul sila ketiga yang baru: Prike-hewan-an -- ke mana-mana, orang membawa anjing-kucing kesayangannya. Realitas ini memeperlihatkan bahwa manusia tidak lagi menjadi prioritas untuk diselamatkan.
Bahkan gagasan keselamatan era digital ini, dibawa serta hingga ke liang lahat. Misalkan saja, seorang yang kaya raya meninggal dan dikuburkan bersama barang-barang kesayangannya, samsung, asuz, lenovo, hp, dan thosiba.
Semuanya adalah bekal sekaligus sesuatu yang perlu dan wajib untuk diselamatkan. Bila perlu dimasukkan dalam list wasiat. Manusia pun diselamatkan oleh gadget dan barang-barang berkeringat teknologi lainnya.  Â
Hemat saya, seharusnya, semakin maju peradaban, semakin maju pulah cara berpikir seseorang. Kehadiran kita, sejatinya harus menjadi the fifth Gospel (Injil kelima) dalam hidup bersama, bukan malah meninggratkan perilaku egois. Kita perlu menjadi perintis jalan bagi sesama dengan nasihat dan laka-laku yang baik. Bukan malah menjadi budak perkakas teknologi.
Secanggih apapun teknologi, tidak akan pernah menyelamatkan manusia. Makhluk yang bernama manusia yang bisa diselamatkan oleh una porta, yakni Tuhan Sang Mahakuasa. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H