Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Katakan Padaku Kenapa Bayi Dibuat?

12 Desember 2020   10:41 Diperbarui: 12 Desember 2020   10:58 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu dan Bayi. Sumber: The Conversation.

Ketika aku kecil, misteri terbesar bagiku, bukanlah bagaimana bayi dibuat, tapi kenapa. Aku memahami tata cara teknisnya. Dari sumber pengetahuan, dari buku, dari cerita kakaku, dari cerita sahabatku yang sudah menikah dan punya anak, dan kadang dari imajinasiku. Aku jadi benar-benar memahaminya. Anak dibuat dengan cara demikian. Soal ini, aku tak terlalu berkomentar. Aku justru dipesulit dengan pertanyaan kenapa. Tepatnya, kenapa bayi dibuat.

Dalam ingatan pertamaku, aku berusia tiga tahun dan aku didapati sedang berusaha membunuh saudara perempuanku. Aku tahu persis. Waktu itu. Ketika aku menekan bantal pada mukanya, ujung hidung saudaraku pun dihimpit sarung bantal. Untung ayah cepat-cepat menarik aku dan memindahkanku ke kamar sebelah. Dari balik palang dinding, niatku menjadi-jadi. Apa daya, aku masih belum memiliki kuasa.

Ketika aku beranjak dewasa, aku menyadari betapa kehidupanku sungguh bergantung pada saudaraku. Aku berani mengatakan kalau aku tampak seperti orang hidup karena dia. Ketika menemaninya tidur, aku hampir tak sempat berpikir soal apa yang terjadi ketika aku berusia tiga tahun silam. Aku memang demikian. Mungkin, kejadian itulah yang membuatku berbalik: aku menjadi penjaga saudaraku.

Jodi Picoult pengarang novel My Sister's Keeper (2004), membuka tulisannya dengan judul "Anna." Novel ini menjadi salah satu novel bestseller internasional. Yang ada di tangan saya sekarang adalah cetakan kesembilan yang terbit tahun 2014. Majalah People bahkan berkomentar soal novel ini: "Novel yang dirangkai indah ini, akan merenggut perhatian Anda sebagai pembaca dengan topik yang mengejutkan."

Novel ini, memang mengulas, betapa semua jejak hidup kita memiliki pesan yang mendalam untuk direfleksikan. Jika dirangkai, semua peristiwa yang tadinya berupa potongan-potongan kisah justru menjadi sebuah plot narasi yang apik dibaca dan lama dikenang ingatan. Tidak mudah merangkai potongan kisah yang terfragmentasi. Akan tetapi, dengan stamina menulis dan ingatan yang basah di musim hujan Desember ini, saya pikir inilah waktu terbaik untuk mencicipinya.

Novel ini, saya rebut dari sahabat saya Pit Duka Karwayu. Saudara saya ini memang mengagumi tulisan sastra, apalagi bertajuk novel. Ketika pemilik asli novel ini, Rm. Yohanes Mangge, CMF memberikan opsi untuk memilih, mata saya langsung terpikat pada buku setebal 20cm dimana covernya bertuliskan My Sister's Keeper (Penyelamat Kakakku). Aku merebutnya seketika. "Ini untukku," kataku saat itu.

Pada catatan awal tanpa ilustrasi bab khusus, Jodi Picoult membuka tulisannya dengan sebuah judul sederhana. Aku bergumam: "Sepertinya, ini nama seseorang. Ini mungkin tokoh utama dalam novel ini: Anna." Ya memang benar. Anna dilahirkan, tidak lain untuk menyelamatkan kakaknya Kate. Dalam masa-masa awal, Anna tak tahu pasti kenapa kedua orangtuanya begitu menyayangi sang kakak. Rasa iri hati bercampur ingin tahu mewanti-wanti kehidupan Anna.

Anna bercerita. Beberapa jam setelah lahir, aku sudah menyumbangkan sel darah tali pusatku untuk Kate. Setelah itu, aku harus menjalankan perawatan intensif. Puluhan jarum keluar-masuk tubuh mungilku. Sempat beberapa kali transfusi darah dan melakukan operasi hanya demi menyelamatkan kakakku Kate. Memang, untuk tujuan menyelamatkan Kate-lah Anna dilahirkan ke dunia ini. Dan, pada saat masa kritis menimpa Kate, ibunya meminta Anna menyubangkan ginjalnya untuk Kate.

Menginjak usia remaja, Anna mulai berani mempertanyakan tujuan hidupnya. Sampai kapan ia harus terus menyuplai kebutuhan kakaknya? Hingga pada suatu kesempatan, Anna berani mengambil keputusan untuk menggugat kedua orangtuanya agar ia sendiri memperoleh hak atas tubuhnya sendiri. Keputusan ini memang berat. Pertanyaaan-pertanyaan Anna tidak mudah untuk dijawab. Keputusannya untuk menggugat kedua orangtuanya, justru berakibat buruk pada nasib kakaknya Kate yang sungguh ia sayangi.

Inilah rentetan cerita yang diulas satu per satu dalam novel Jodi Picoult. Babak demi babak, pembaca dibuat semakin penasaran. Kadang pembaca geram dengan sosok Anna. Kenapa Anna sampai bertindak ceroboh terhadap kakaknya Kate dan kedua orangtuanya? Pilihan Anna adalah sebuah tuntutan manusiawi. Ia bahkan mengutuk keberadaannya. Ia mengutuk dirinya sendiri: "Kenapa aku sampai dilahirkan kedua orangtuaku?"

Kita mungkin bisa flashback menenun ingatan soal kenapa orangtuaku menginginkanku hadir di dunia ini. Sebelum kita sampai pada refleksi soal Gods Will (rencana Tuhan), pertanyaan seputar eksistensiku pertama-tama perlu ditanyakan kepada kedua orangtuaku. Dalam buku rencana kedua orangtua, ada list yang sengaja dihitamkan lebih tebal agar list itu terpenuhi. Kedua orangtuaku menikah lalu berencana punya anak. Lalu, untuk apa anak dilahirkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun