Oleh karena itu, pada pekan I Masa Adven ini, kita berusaha untuk menyalakan lilin harapan sebagai langkah awal kita menuju Natal. Dan di akhir pekan nanti, kita tutup semua masa penantian kita dengan suasana hati dan pikiran yang damai dan tenteram.
Maka, kita berharap, semua anggota Gereja, baik dari tingkat hierarki hingga awam, mampu membenamkan masa penantian ini pada bilik hati kita masing-masing.Â
Jika kita lengah, usahakan untuk kembali dan mau berubah. Jika kita jatuh, berusahalah untuk bangun kembali. Dan, jika kita diliputi kegelapan, berusahalah untuk mencari lilin agar diberi penerangan.
Sikap-sikap ini menjadi penting karena masa Adven atau penantian kali ini, diliputi banyak tantangan. Kita tak mudah menyongsong penantian Tuhan kali ini dalam redup-sepi karena pandemi virus corona.Â
Hemat saya, bukan karena adanya virus korona, kita lalu membiarkan Tuhan lahir menyendiri di palungan. Agar Yesus tak merasa kesepian dan sendiri di masa pandemi, mari kita gotong solidaritas untuk selalu waspada, siap-sedia, berharap, bersukacita, dan hidup dalam damai sejahtera. Selamat memasuki masa Adven! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H