Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jejak Ikhwanul Muslimin

3 November 2020   10:18 Diperbarui: 3 November 2020   10:35 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ridhwan M Ridhwan dalam "20 Prinsip Islam -- Komentar terhadap Imam Hasan al-Banna" (1990) mengatakan bahwa dalam "Prinsip Islam", agama Islam dilihat sebagai tata aturan yang lengkap. Islam adalah negara dan bangsa, pemerintahan dan masyarakat. Negara dalam kaca mata Islam ditegakkan atas dasar ideologi tunggal, yakni Islam. Akan tetapi, prinsip kemajuan IPTEKS memaksa siapa saja untuk menanggalkan simbol-simbol keagamaan.

Agama dilihat sebagai penghalang kemajuan atau penjara kreativitas manusia. Untuk mencapai tawaran kemajuan yang dibawa pemerintah kolonial, para penguasa Mesir akhirnya tunduk dan mulai mengimpor gagasan-gagasan materialis Hegel dan Marx. Kehidupan agama Islam menjadi redup. Kehadiran Ikhwanul Muslimin menjadi lentera untuk menyalakan kembali sumbu ke-Islaman di Mesir yang mulai diserang ideologi sekularisasi Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun