Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sumpah Pemuda: Momen Melafal Indonesia dengan Benar

28 Oktober 2020   07:33 Diperbarui: 28 Oktober 2020   07:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam perdebatan kaum Skolastik dan penganut aliran Humanisme, salah satu pertanyaan ekstrim yang diangkat adalah "Untuk apa mengetahui apa itu keutamaan kalau keutamaan itu tidak dicintai ketika sudah diketahui?" Atau, "Apa gunanya mengetahui apa itu dosa kalau dosa tidak dibenci ketika sudah diketahui?" Pertanyaan ini pun dilontarkan bagi kita para penghuni rumah Indonesia dengan rumusan, "Untuk apa saya mempelajari bahasa Indonesia (selama sekujur jenjang pendidikan) kalau bahasa Indonesia itu tidak dicintai, dihargai, dan diwariskan kepada penerus? 

Jangan-jangan bahasa Indonesia adalah bahasa asing -- banyak orang yang enggan menggunakannya dan bahkan ada orang yang tidak mau tahu tentang bahasa Indonesia. Bahasa apa yang yang dipakai orang Indonesia? Inggris, Jerman, atau Korea? Orang Indonesia seperti pria impoten, hanya tau impor; bahkan sesuatu yang ada pun harus ditiadakan agar semuanya masuk kategori impor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun