Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Entah Apa yang Merasukimu Najwa Shihab dan Relawan Jokowi Bersatu?

8 Oktober 2020   08:16 Diperbarui: 8 Oktober 2020   08:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi getol lapor yang dilakukan Relawan Jokowi bersatu, hemat saya, merupakan representasi dari orang-orang yang merasa dirinya ditelanjangi secara publik dalam parodi wawancara kursi kosong. Orang-orang yang ditelanjangi itu, pertama-tama adalah Menkes Terawan sendiri. Selain Menkes Terawan, Jokowi sebagai komando negeri ini tentu ikut dijamah kata-kata pedes Najwa Shihab. Makanya, Relawan Jokowi Bersatu jadi ikut-ikutan baper. Mereka baper karena diprovokasi. Ya mungkin. "Kok kalian diem saja ketika tokoh yang kalian sanjung dan dibela mati-matian justru ditelanjangi Najwa Shihab lewat aksi wawancara kursi kosong?" Kan begitu model alat pancing yang membuat Relawan Jokowi Bersatu ngotot mempolisikan Najwa Shihab.

Aksi Relawan Jokowi Bersatu memang memuat banyak spekulasi. Jika aksi mereka datang dari animo kefanatikan sebagai seorang relawan Jokowi, sah-sah saja, karena dalam hal ini Terawan adalah bagian dari senjata Jokowi. Akan tetapi, jika aksi Relawan Jokowi Bersatu mempolisikan Najwa Shihab hanya karena provokasi dan dorongan pihak tertentu, bagi saya, ini adalah contoh pudarnya tanggung jawab dan keberanian seorang pemimpin di hadapan kebenaran dan publik.

Aksi Relawan Jokowi Bersatu, jika ditinjau dari caranya untuk kondisi seperti ini, justru tidak terlalu intens. Hal yang mungkin terjadi jika aksi Relawan Jokowi Bersatu ini ditolak, adalah demo dan unjuk rasa. Namanya fans fanatik pemerintah. Namanya relawan, ya pasti secara kuantitatif mereka banyak dan mudah untuk menyatukan massa. Dengan cara demikian, efek terhadap upaya mereka mengadili Najwa Shihab bisa saja berjalan dengan mulus. Kita ingat, sudah banyak kejadian di negeri ini yang berusaha menyudutkan orang-orang benar dengan cara pengumpulan massa, aksi relawan bersatu, dan kegiatan-kegiatan berbentuk massal lainnya.

Mungkin perlu, kita menanyakan reaksi Jokowi atas aksi yang dibuat fans fanatiknya (Relawan Jokowi Bersatu). Apa kata Pak Jokowi tetang aksi Relawan Jokowi Bersatu? Apa kata Pak Terawan? Apakah ada titipan pesan dari orang-orang tertentu dalam membangkitkan spirit bela Jokowi terkait polemik wawancara kursi kosong Najwa Shihab? Entah apa? Entah apa yang merasuki kalian Relawan Jokowi Bersatu?

Mekanisme pertahan diri Terawan memang cukup kuat dengan upayanya menolak tawaran Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa. Menariknya, mekanisme pertahanan diri Terawan semakin kuat dengan munculnya aksi Relawan Jokowi Bersatu. 

Apa yang perlu direfleksikan di sini adalah tanggung jawab seorang pemimpin itu penting dalam menjawabi opini dan kecemasan publik. Jika merasa tersinggung, mari terbuka untuk memberi penjelasan. Aksi massal dengan label "Relawan Jokowi Bersatu" bukan tidak mungkin akan meletus di suatu saat. Dan, justru ketika aksi massal itu meletus, solidaritas kita dalam menangani pandemi Covid-19 ini akan berantakan.    

Lirik single melow yang dinyanyikan Band Ilir 7, mungkin bisa menjadi alat pemancing aksi Relawan Jokowi Bersatu menjadi lebih kritis. Najwa Shihab mungkin melantunkan lirik-lirik ini:

Entah apa, entah apa yang merasukimu Relawan Jokowi Bersatu? 
Hingga kau tega mempolisikanku 
Yang getol mencari kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun