Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Trump Positif Covid-19: "Bad News" atau "Good News"?

4 Oktober 2020   22:53 Diperbarui: 4 Oktober 2020   23:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akan tetapi, sense of humanity ini rupanya pelan-pelan menghilang. Orang justru tak lagi menaruh iba, pilu, sedih, empati, dan simpati dengan sesamanya. Hanya kelalaian kecil yang dilakukan seseorang, manusia langsung menghakimi dan mengutuk. Trump persis mengalami ini. Berita soal diri dan keluarganya terinfeksi Covid-19 malah menjadi sajian renyah dan enak dicicipi. "Rasa'in lo Trump! Mapus! Itu karena elo meremehkan korana!" tulis beberapa pemilik akun media sosial. Tak ada lagi rasa prihatin atau peduli. Trump meninggal pun, orang-orang akan tetap menghujat dan mengutuk. Menurut saya, rasa kemanusiaan kita, dalam hal ini, justru memudar dan bahkan hilang sama sekali seiring berjalannya waktu. Kita pun menjadi "Homo homini lupus" (srigala bagi yang lain).

Sekali lagi "bad news" tak lagi buruk dalam dirinya. "Bad news" selalu dengan mudah diarahkan dan disaji menjadi "good news." Dengan kata lain, dalam "bad news" melekat "good news." Lalu pertanyaannya "Bagaimana setelah Trump sembuh?" Apakah "good news" itu harus menjadi "bad news" untuk dunia, Anada, dan saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun