Mohon tunggu...
Kristian Agung Nugraha
Kristian Agung Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Culinary Business, Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya

Saya adalah seorang akademisi dan profesional di bidang Culinary Business dengan pengalaman mengajar sejak tahun 2016 di Universitas Ciputra Surabaya. Saat ini, saya dipercaya sebagai Koordinator Laboratorium Culinary Business dan Koordinator Penelitian dan Abdimas di Fakultas Pariwisata, di mana saya berkontribusi dalam pengembangan program-program inovatif, penelitian, dan kegiatan pengabdian masyarakat yang berdampak. Saya menyelesaikan pendidikan magister di bidang Pariwisata di Institut Pariwisata Trisakti pada tahun 2022, yang memperkuat pemahaman saya terhadap tren dan inovasi industri pariwisata, khususnya di sektor kuliner. Sebelumnya, saya meraih gelar sarjana Biologi dari Universitas Sebelas Maret, yang memberi saya wawasan ilmiah dan pendekatan sistematis dalam menghadapi tantangan di bidang hospitality dan bisnis kuliner. Sebagai individu yang dinamis dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, saya memadukan minat pribadi dalam memasak dan menyanyi untuk menciptakan pengalaman belajar yang kreatif dan inspiratif bagi mahasiswa. Dengan peran sebagai koordinator laboratorium, saya fokus pada pelatihan keterampilan praktis mahasiswa, sekaligus mendukung peningkatan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Selain aktivitas akademik, saya aktif dalam program pemberdayaan masyarakat melalui inovasi produk dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. Saya berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pengembangan pendidikan tinggi dan industri kuliner yang berkelanjutan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Wirausaha Ibu-Ibu Dasa Wisma Pakal Surabaya, Inovasi dan Digitalisasi untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga

7 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   09:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga melalui pemberdayaan kewirausahaan, ibu-ibu Dasa Wisma Pakal Madya Permai di RT.003, RW.002, Kecamatan Pakal, Surabaya, telah mengikuti pelatihan intensif yang dirancang untuk memberikan solusi praktis atas kendala dalam pengelolaan usaha kuliner. 

Program ini adalah bentuk pengabdian masyarakat yang diusulkan oleh tim dosen Universitas Ciputra Surabaya dan didanai oleh Hibah Internal LPPM Universitas Ciputra Surabaya. 

Program ini digagas oleh Dr. Maria Asumpta Evi Marlina, S.E., M.M., CMA, sebagai ketua tim pengusul, bersama Dr. Adi Kurniawan Yusup, S.E., M.M., dan Kristian Agung Nugraha, S.Si., M.Par., yang didukung oleh enam mahasiswa. Dengan menggabungkan keahlian lintas bidang---akuntansi, manajemen keuangan, dan bisnis kuliner---tim ini memberikan pelatihan komprehensif mencakup inovasi produk, pengelolaan keuangan, dan pemasaran digital.

Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari Universitas Ciputra. Selama beberapa minggu pelaksanaan, peserta menerima pelatihan tentang cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dengan benar, menentukan harga jual yang kompetitif, memanfaatkan alat pemasaran digital, dan menciptakan inovasi pada produk unggulan mereka, seperti bolen pisang. 

Menurut Dr. Adi Kurniawan, pelatihan pengelolaan keuangan menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan keberlanjutan usaha. "Penghitungan HPP dan penentuan harga jual yang tepat adalah fondasi dalam pengelolaan bisnis. Ini membantu para ibu memahami struktur biaya mereka sehingga mereka bisa memastikan keuntungan yang optimal," ujarnya.

Kristian Agung Nugraha, yang memiliki kompetensi di bidang kuliner, memberikan pelatihan inovasi produk yang bertujuan agar ibu-ibu Dasa Wisma mampu menciptakan variasi baru dari bolen pisang yang sesuai dengan tren pasar. "Kami ingin memastikan bahwa produk mereka tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai tambah yang mampu bersaing di pasar modern," ungkapnya. 

Dalam pelatihan tersebut, ibu-ibu diajarkan untuk mengubah resep tradisional bolen pisang dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi. 

Salah satu inovasi utama adalah mengganti mentega kuning dengan mentega putih dalam proses layering puff pastry. Dengan mentega putih, tekstur puff pastry menjadi lebih ringan, berlapis-lapis sempurna, dan memberikan sensasi renyah saat digigit. Sementara itu, penggunaan mentega kuning sebelumnya cenderung menghasilkan tekstur yang lebih berat, padat, dan berminyak, sehingga kurang sesuai untuk produk premium.

Selain itu, peserta juga menciptakan isian baru seperti kombinasi rasa coklat-kacang dan keju-daging, yang memperkaya cita rasa. Inovasi lainnya adalah pengembangan bolen mini yang praktis untuk acara kecil dan bolen premium yang menggunakan bahan unggulan seperti coklat couverture alih-alih meses atau compound biasa.

Tim juga memberikan pelatihan pemasaran digital yang dipimpin oleh Dr. Adi Kurniawan. Para peserta diajarkan cara memanfaatkan media sosial, seperti Instagram dan WhatsApp Business, untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Strategi ini terbukti efektif, karena beberapa peserta melaporkan peningkatan pesanan setelah mulai memasarkan produk mereka secara online. 

Tidak hanya dari segi pengetahuan, dukungan alat produksi seperti oven listrik multifungsi, loyang, baking mat, dan timbangan digital juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. "Alat-alat ini dirancang untuk mendukung produksi skala kecil yang lebih efisien, sehingga mereka bisa memenuhi permintaan yang meningkat," kata Kristian Agung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun