Itulah tema yang dipilih dalam peringatan HUT ke 55 Paroki Santo Yosep Purwokerto. Untuk menyikapi kondisi aktual setelah pesta demokrasi Pemilu 2019, tema itu dipilih. Perbedaan pilihan dalam menentukan pemimpin negara dan wakil rakyat dan suasana kontestasi mestinya sudah berakhir di bilik suara.Â
Agar ketegangan dan persaingan yang terjadi tidak berlarut menjadi keterpecahan bangsa, maka perlu upaya konkrit untuk kembali merekatkan persaudaraan sesama anak bangsa.Â
Dalam konteks itulah, pada hari Minggu, 28 April 2019, diselenggarakan kegiatan Jalan Sehat bersama masyarakat sekitar kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Kegiatan dipusatkan di kompleks kantor Kelurahan Purwokerto Wetan.Â
Pukul 05.30 warga masyarakat dan umat Katolik Paroki Santo Yosep mulai berdatangan dan bersiap diri mengikuti jalan sehat. Diawali dengan senam pagi bersama 3 instruktur senam, para peserta langsung menggerakkan badannya seirama musik dan mengikuti gerakan instruktur.Â
Cuaca cerah dan segarnya udara Minggu pagi itu menambah semangat peserta untuk meregangkan otot-otot dan mengeluarkan keringat.Â
Setelah 45 menit kalori terbakar dan keringat bercucuran, peserta beristirahat sejenak. Acara selanjutnya adalah doa bersama lintas iman yang dipimpin bergantian oleh 7 tokoh agama.Â
Mereka adalah Linda Susiana (Budha), Budi Santoso (Hindu), JS Budi Rohadi (Konghucu), Pendeta Dimas Aryo Yuwono (Kristen), Edi Siswanto (Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan), dan Ustadz Sihid Masduki Algozali (Islam). Sedangkan dari gereja Katolik diwakili oleh RD. Valentinus Sumanto Winata, Pastor Kepala Paroki Santo Yosep Purwokerto.Â
Kemudian lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan oleh para tokoh agama dan semua peserta jalan sehat. Selanjutnya Sekretaris Kecamatan Purwokerto Timur memberikan sambutan singkat yang penuh semangat.Â