Batik merupakan ciri khas bangsa Indonesia, batik adalah salah satu bentuk seni tekstil yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia. Di berbagai daerah di Indonesia banyak motif batik yang memiliki ciri khas daerah tersebut salah satu daerahnya yaitu kota Tangerang, batik Tangerang menonjol dengan keunikan motif dan sejarahnya.
Â
  Pada 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional, yang menandai pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya tak benda. Dalam konteks ini, batik Tangerang tidak hanya menjadi produk seni, tetapi simbol identitas dan ciri khas daerah tersebut. Artikel ini akan mengulas berbagai motif batik khas kota Tangerang, sejarahnya, pengaruh budaya lokal, serta perkembangan batik dalam masyarakat.
  Batik Tangerang memiliki beragam motif yang mencerminkan perpaduan budaya Sunda, Betawi, dan Cina. Berikut beberapa motif khas yang perlu di ketahui:
1. Motif Lenggang Cisadane.
Motif ini menggambarkan tarian Lenggang Cisadane yang melibatkan 13 penari, masing-masing mewakili kecamatan di Tangerang. Tarian ini melambangkan kebersamaan dan keharmonisan masyarakat.
2. Motif Perahu Naga.
Terinspirasi dari perlombaan perahu naga di Sungai Cisadane.
3. Â Motif Cisadane.
Motif ini mencerminkan tradisi dan semangat persatuan antar warga dalam perayaan Festival Peh Cun.
4. Motif Pintu Air Sepuluh.
Menggambarkan pintu air yang dibangun pada masa kolonial Belanda, motif ini berfungsi sebagai pengingat akan sejarah dan pentingnya pengelolaan sumber daya air.
5. Motif Al-A'zhom.
Menggambarkan Masjid Raya Al-A'zhom dengan lima kubahnya yang megah, menunjukkan pengaruh arsitektur yang kaya dan beragam.
6. Motif Jam Gede Jasa.
Menampilkan ikon kota Tangerang, Jam Gede Jasa, lengkap dengan ornamen masjid, mencerminkan kebanggaan masyarakat terhadap simbol-simbol kota mereka.
  Salah satu inisiatif menarik dalam pengembangan batik di Tangerang adalah Kampung Batik Kembang Mayang di kelurahan Larang Selatan. Didirikan pada tahun 2017, kampung ini berawal dari seni mural yang kemudian berkembang menjadi produksi batik. Melalui pelatihan dan kegiatan kreatif, warga tidak hanya melestarikan seni batik tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.
  Dengan begitu perkembangan batik di kota Tangerang memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi lokal. Dengan meningkatnya minat terhadap batik, produk batik Tangerang mulai dikenal di pasar yang lebih luas. Ini memberikan peluang bagi pengrajin lokal untuk meningkatkan pendapatan dan mempromosikan budaya mereka. Selain itu, batik juga menjadi sarana untuk menarik para wisatawan, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
  Menurut narasumber yang saya wawancarai, mengatakan bahwa batik Tangerang adalah salah satu batik yang memiliki ciri khas  dengan motif-motif yang unik juga indah dan itu tentunya menjadi kebanggaan tersendiri untuk kami selaku warga kota Tangerang. (Rabu, 30/10/24)