Mohon tunggu...
kris mada
kris mada Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang sedang belajar apa saja karena belajar hanya selesai setelah nafas berhenti. Salah satu pelajaran yang sedang dilakoni : belajar menulis di Kompas sejak 16 Oktober 2003

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengakuan Wartawan Soal Saham Krakatau Steel (Bagian 3)

2 Desember 2010   06:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berikut bagian ketiga dari nota keberatan Reinhard Nainggolan terhadap dewan pers. (klik bagian pertama dan bagian kedua)

3.CERITA DIBALIK “CURHAT” HENNY LESTARI

Pemberitaan yang membentuk opini, pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter SAYA sebagai wartawan KOMPAS yang dituduh melakukan “PEMERASAN” untuk mendapat jatah saham IPO PT Krakatau Steel Tbk, terus bergulir tanpa ada kesempatan bagi SAYA untuk klarifikasi. Namun setelah Forum Wartawan Pasar Modal mengeluarkan pernyataan sikap pada 23 November 2010, ada titik terang dimana DEWAN PERS kemudian membuka ruang untuk konfrontasi dan klarifikasi. Hal itu juga sesuai dengan permintaan pemimpin redaksi KOMPAS.

Pernyataan sikap yang cukup keras dari Forum Wartawan Pasar Modal tersebut, akhirnya membuat DEWAN PERS mengakui keberadaan sosok HENNY LESTARI, sebagai pihak yang membuat pengaduan informal dibalik berita mengenai wartawan yang didugamelakukan “PEMERASAN” saham PT Krakatau Steel Tbk.

Tak hanya itu, HENNY LESTARI, kemudian membuat surat tertulis kepada Ketua DEWAN PERS, BAGIR MANAN. Apa isi surat itu?

Kepada Yth

Bapak Bagir Manan

Ketua Dewan Pers

Jakarta

Dengan Hormat

Sehubungan dengan masalah yang sedang kami hadapi dan meminta bantuan Dewan Pers, maka bersama surat ini kami menyampaikan keberatan di sebabkan sebagai berikut :

Pada hari Jumat. 12 Nopember, SAYA bertemu dengan Mas Bambang Harimurti dan Mas Agus di Sushitei Plaza senayan, dimana pada pertemuan tersebut SAYA sharing mengenai persoalan yang SAYA hadapi dengan teman wartawan .

Dalam pertemuan tersebut SAYA meminta Dewan Pers untuk :

A. Dapat mefasilitasi kami bertemu secara langsung dengan jajaran pimpinan media Kompas, Detik, Metro dan Seputar Indonesia dengan harapan dan tujuan :

Membicarakan dan mendiskusikan masalah yang SAYA hadapi dengan mengacu kepada fakta yang kami punya, untuk bersama jajaaran pimpinan media dan juga dewan pers mencari jalan keluar terbaik dan proposional sesuai dengan mengacu pada fakta2 tersebut

Dimana dalam pengambilan putusannya kami menyerah sepenuhnya kepada Dewan Pers dan Pimpinan masing2 Media, karena harapan kami hanya :

1. Selanjutnya kami dapat bekerja dengan lebih nyaman tanpa harus merasa tertekan oleh kondisi apapun

2. Menciptakan pola kerja sama dan hubungan yang sehat dengan seluruh media

B. Mengingat bahwa sejak awal kami tidak menginginkan terjadi keributkan dalam penyelesaian masalah ini, maka telah disepakati bersama pada pertemuan , bahwa bentuk penyelesaian akan dilakukan secara personal dengan mempertemukan satu persatu jajaran pimpinan media bersama Dewan Pers dalam situasi tertutup dan TIDAK ADA PEMBERITAAN, untuk menghindari kesimpang siuran informasi atau dimanfaatkan oleh pihak2 tertentu dengan tujuan lain

Dan yang paling penting sejak awal kami sangat menekankan SAYA menginginkan penyelesaian ini tercapai secara kekeluargaan.

Tetapi kami sangat terkejut sebelum kami dipertemukan dengan jajaran pimpinan media, kasus ini telah di publikasikan dibeberapa media : Tempointeraktif, Koran Tempo, pada hari Kamis , tanggal 18 Nopember den

‎ Tetapi kami sangat terkejut sebelum kami dipertemukan dengan jajaran pimpinan media, kasus ini telah di publikasikan dibeberapa media : Tempointeraktif, Koran Tempo, pada hari Kamis , tanggal 18 Nopember dengan nara sumber Bp Wina , dari Dewan Pers, dimana SAYA juga keberatan istilah2 yang ada pada media tersebut kurang tepat dipergunakan apabila mengacu kepada bukti2 yang kami miliki

Akibat dari pemberitaan tersebut , maka pertemuan dengan jajaran pimpinan media dengan Dewan Pers pada tanggal 19 Nopember , hari Jumat di Sate House Kebon Sirih, yang dihadiri oleh pimpinan media Kompas, Detik, Metro TV dan Seputar Indonesia, membuat suasana tidak nyaman buat kami

Atas kejadian diatas maka dengan segala hormat, kami memohon kepada bapak dan seluruh jajaran Dewan Pers agar selanjutnya dapat membantu kami untuk tetap menyelesaikan masalah ini dengan bantuan Dewan Pers dengan kembali kepada kesepakatan awal yaitu menjaga proses penyelesaian dengan cara kekeluargaan dan tidak diperkeruh dengan kesimpang siuran berita, agar informasi yang sampai tidak terjadi kesalah kaprahan.

Demikian, kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kerjasama yang diberikan.

Wassalam

Henny Lestari

Dengan fakta-fakta tersebut, SAYA, REINHARD NAINGGOLAN, wartawan HARIAN KOMPAS, sekali lagi menyatakan tuduhan yang dialamatkan kepada SAYA adalah TIDAK BENAR, TENDENSIUS dan jelas untuk membungkam daya kritis SAYA selaku jurnalis yang selama ini meliput di pasar modal.

Meminta kepada publik dan media massa untuk tidak menghakimi SAYA secara sepihak dengan membuat berita yang berimbang sesuai prinsip-prinsip dank ode etik jurnalistik.

Meminta kepada semua insan PERS untuk menyelamatkan KEMERDEKAAN PERS dan DEWAN PERS dari upaya-upaya adu domba oleh orang/oknum/mafia pers. Jangan sampai DEWAN PERS justru telah dimanfaatkan untuk pengalihanisu yang lebih besar dan lebih penting dari apa yang selama ini kami lakukan sebagai jurnalis,yakni membungkam pemberitaan dan menghambat wartawan dalam menjalankan fungsi jurnalistiknya agar tidak membongkar dugaan skandal besar dalam proses IPO PT Krakatau Steel Tbk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun