Mohon tunggu...
M Kris Ramadhan
M Kris Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Pertambangan Institut Teknologi Sumatera

Mahasiswa aktif semester 6 Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Sumatera

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-PPM ITERA Adakan Test Buta Warna Metode Ishihara dan Sosialisasi Stunting pada Remaja Desa Nampirejo, Kabupaten Lampung Timur

1 Februari 2024   13:08 Diperbarui: 1 Februari 2024   13:11 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Poster Edukasi Tes Buta Warna Metode Ishihara oleh Riris Amalia/dok. pri

[Nampi Rejo, 12 Januari 2024] – [KKN-PPM Institut Teknologi Sumatera Periode ke-12]

Tim KKN ITERA Desa Nampirejo mengadakan tes buta warna online menggunakan metode Ishihara dan sosialisasi stunting di Balai Desa Nampirejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur pada Jumat, 12 Januari 2024. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk jawaban dari permasalahan remaja di Desa Nampirejo dimana terdapat angka tingkat stunting yang cukup tinggi, beserta pembekalan bagi remaja di Desa Nampirejo dalam mempersiapkan kebutuhan karir di masa yang akan datang.

Implementasi Tes Buta Warna Berbasis Online Menggunakan Metode Ishihara Berbentuk Kuis Sederhana adalah langkah pertama yang bertujuan untuk mengindikasi adanya buta warna parsial pada remaja di desa Nampi Rejo. Buta warna parsial, juga dikenal sebagai daltonisme parsial, mengacu pada kondisi seseorang yang mengalami kesulitan dalam membedakan beberapa warna tertentu. Tes buta warna umumnya dilakukan saat seseorang ingin mendaftar pekerjaan atau perguruan tinggi, khususnya untuk profesi yang memerlukan ketajaman penglihatan warna seperti pilot, pramugari, atau pekerja di bidang desain grafis. Kerjasama dengan perangkat desa dan bidan desa Nampi Rejo diharapkan dapat mengembangkan kuis buta warna ini menjadi aplikasi medis sederhana yang dapat digunakan oleh remaja ketika ingin mengikuti tes buta warna. Program ini berhasil menarik perhatian remaja di Desa Nampirejo, seperti yang diucapkan Riris Amalia, Pemateri & PJ Program pada (12/01/2024), "Remaja di Desa Nampirejo sangat antusias untuk mengikuti serangkaian tes buta warna, dari sosialisasi tersebut juga membangun interaksi positif antara anggota KKN kelompok 152 dengan para remaja di desa tersebut mengenai kesehatan mata".

Selanjutnya, Mahasiswa Kelompok 152 KKN-PPM Institut Teknologi Sumatera Periode ke-12 mengadakan kegiatan sosialisasi stunting karena terdapat beberapa kasus stunting yang terjadi di desa Nampi Rejo, hal tersebut mendorong kami untuk membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang pada anak, disertai dampak pernikahan dini yang berkaitan dengan kondisi stunting pada anak. Remaja menjadi sasaran utama terkait sosialisasi ini dikarenakan pada usia ini mereka berada dalam tahap perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang penting. Pernikahan dini pada remaja dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan reproduksi dan perkembangan mereka. "Dari remaja yang hadir pun excited mendengarkan edukasi yang kami paparkan, harapannya semoga remaja dan masyarakat dapat paham dari yang kami sampaikan mengenai pernikahan dini yang menjadi salah satu penyebab stunting ini" ucap Karovia Latifah, Pemateri & PJ Program Sosialisasi Stunting (12/01/2024).

Tak hanya mahasiswa, Bidan Desa Nampirejo juga turut andil pada kegiatan ini dengan mengadakan pengecekan kesehatan remaja dan memberikan tablet penambah darah kepada remaja wanita yang hadir pada kegiatan ini. Tablet penambah darah sangat penting untuk remaja wanita karena pada masa pubertas, tubuh mereka mengalami pertumbuhan yang pesat dan memerlukan suplai darah yang cukup. Kekurangan zat besi atau anemia dapat memengaruhi kesehatan dan energi mereka, menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan konsentrasi. Oleh karena itu, tablet penambah darah membantu memenuhi kebutuhan zat besi, mencegah anemia, dan menjaga kesehatan fisik serta kesejahteraan remaja wanita selama fase perkembangan yang krusial ini. Dimana dosis yang diberikan yaitu 1 minggu sekali ketika tidak menstruasi dan 1 hari sekali Ketika menstruasi.

Penyerahan Poster Edukasi Tes Buta Warna Metode Ishihara oleh Riris Amalia/dok. pri
Penyerahan Poster Edukasi Tes Buta Warna Metode Ishihara oleh Riris Amalia/dok. pri

Penyerahan Poster Edukasi Pernikahan Dini oleh Karovia Latifah/dok. pri
Penyerahan Poster Edukasi Pernikahan Dini oleh Karovia Latifah/dok. pri
Tim KKN ITERA Kelompok 152 Nampirejo juga berterimakasih pada masyarakat Desa Nampirejo atas antusiasme remaja, dorongan dari orang tua, beserta support dari Bidan Desa Nampirejo yang sangat membantu dalam keberlangsungan dan keberhasilan kegiatan ini. Di akhir kegiatan, terdapat penyerahan poster edukasi kepada remaja di Desa Nampirejo.Harapannya, setelah adanya kegiatan ini remaja di Desa Nampirejo dapat menerapkan serta menyebarluaskan ilmu-ilmu yang telah disampaikan agar senantiasa bermanfaat bagi pribadi maupun Desa Nampirejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun