Membangun Indonesia dari Desa, Tapi Pemudanya Lari ke Kota

Apa yang kalian ketahui tentang wisata di kabupaten Lebak, pasti lebih tahu Baduy daripada nama Lebak itu sendiri. Ya, itu tidak bisa dipungkiri, karena keunikan masyarakat Baduy yang tidak begitu mengenal moderenisasi. Dan belum tentu, keunikan itu dapat ditemui di tempat lain. Tapi tahu kah kalian, kalau ada tetangga dari Baduy, yang memiliki wisata baru berupa pemandian anak-anak? 

Kalau lewat utara, ada jalan menuju negeri di atas awan dan ada ke pemandian anak-anak di desa Ciminyak. Nah, di Desa Ciminyak inilah tempat saya tumbuh dan berkembang. Tenang kok jalannya beraspal dan mulus, jadi buat warga di luar kota nggak usah khawatir. Sembari menikmati pemandangan jalan naik-turun bukit, kadang hutan, kadang pemukiman, ya begitulah. 

Desa Ciminyak, termasuk lumayan lah ya. Tapi saya tidak bisa menyebutnya kota juga. Rangkasbitung saja, sebagai tempat administratif Kabupaten Lebak masih dianggap kota kecil, apalagi desa Ciminyak. Desa Ciminyak memiliki pasar Ciminyak, jadi orang-orang di kecamatan lain yang jauh ke Rangkasbitung, misalnya orang kecamatan Sobang biasanya berbelanja ke pasar Ciminyak. 

Dampak yang saya alami sebagai penduduk desa Ciminyak sejauh ini adalah lalu lintas jalan raya, saluran irigasi, dan saluran pembuangan limbah dapur yang tertata rapih dan baik. Lalu lintas jalan raya, tidak kalah dengan jalan-jalan di kabupaten, yang lebar dan mulus. Bukankah, jalan mulus adalah modal utama dalam beraktivitas warganya. 

Saluran irigasi ditiap-tiap pinggir pemukiman menuju sungai agar pengairan pada lahan pertanian bisa lancar dan terpenuhi. Adapun saluran pembuangan limbah dapur yang tersedia dengan rapih. Memudahkan aliran agar tidak tersumbat yang mengakibatkan banjir. 

Bentuk transparansi penggunaan dana yang dikelola di desa, diantaranya: pemberian dana Bansos covid-19 kemarin, pembuatan gratis pemasangan PAM. Kalau diberita-berita tahun lalu banyak yang melakukan penyelewengan, biasanya keluarganya yang terlebih dahulu diutamakan, kalau di desa saya sih tidak. Banyak masyarakat ke bawah yang menerima dan tepat sasaran. 

Dan juga kini secara masal, siapa yang mau melakukan pemasangan PAM dan ini gratis. Program ini membantu, apalagi cuaca sekarang yang kemarau berkepanjangan. Membantu para ibu untuk tidak mencuci baju ke sungai, cukup di rumah saja. 

Membangun dari desa untuk kemajuan bersama

Mesjid Jami Al-Mujtahidin, desa Ciminyak| sumber: helpmecovid.com

Kemajuan di desa Ciminyak, diantaranya: adanya indomaret, perbankan, melek pendidikan, dan mesjid yang megah. 

Tumbuhnya frenchise yang sudah lama berdiri, sejak saya masuk SMP seperti Indomaret di pertigaan jalan. Adanya perbankan, Bank BRI untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan simpan-pinjam uang. Dan di desa Ciminyak juga sudah banyak masyarakat yang melek pendidikan, Rata-rata SMA, dan banyak sarjana. 

Segenap warga dari berbagai lapisan, baik para pengusaha yang sebagian besar ada di desa Ciminyak, sampai para kuli di desa Ciminyak membangun mesjid yang megah. Untuk ukuran desa, mesjid Jami Al-Mujtahidin ini terbilang cukup mewah. Membersihkan kubah mesjid, secara rutin mengeluarkan uang yang tidak sedikit. 

Tempat wisata oleh swasta

Wisata Taman Ranca Hideung Kabupaten Lebak Banten | sumber: instagram taman_rancahideung

Adanya pembukaan tempat wisata pemandian, Ranca Hideung oleh swasta membuat segar perekonomian di desa Ciminyak. Tentunya, meskipun dibangun oleh pihak swasta harus mendapatkan perijinan terlebih dahulu dari desa. Ini merupakan bentuk dan cara desa memajukan desa. Hal Ini membuat angin segar dalam geliat perekonomian skala desa. 

Sebelum ke Baduy yang jadi destinasi utama untuk berkunjung, sebaiknya ngaso dulu di Ranca Hideung. Berendam di air sekaligus memandang panorama perbukitan di depan mata. Ranca Hideung sendiri, memang terletak diatas bukit, jadi pemandangan di bawahnya bisa terlihat. Jika ingin mengitarinya, cukup menyewa kendaraan ATV. 

Kementerian Pariwisata menyebut relasi pariwisata ini melibatkan: pengusaha, masyarakat/komunitas, pemerintah, media dan akademis, yang disebut penta-helix. Lima aktor ini saling terkait satu sama lain, demi kelancaran pengembangan pariwisata di desa. 

Namun, di tengah perkembangan desa Ciminyak, belum lengkap rasanya jika tidak membicarakan Lapangan kerja. Bonus demografi efeknya berpengaruh, tak terkecuali di pedesaan, desa belum mampu memberikan lapangan kerja yang cukup. Meskipun tingkat pendidikan yang mulai merata, para pemuda lebih memilih menyambung hidup di kota, daripada di desa. 

"Emang skill saya terpakai jika tinggal di desa? Ucap mereka. "

Menurut mereka, kota lebih memberikan jawaban yang pasti daripada di desa, dengan penghasilan yang jelas. Dan diverifikasi yang beragam, daripada desa yang cenderung homogen, pekerjaan yang itu-itu saja. 

Pernyataan Ini merupakan PEER bagi kita semua, karena memang sudah sistematis. Siapa dan bagaimana yang akan membenahi fenomena ini?