Tapi, pengemis ini merasa berbeda ketika sedang disuapi. Karena biasanya makanan yang diberikan sudah dalam keadaan halus, kalau ini masih kasar. Dan seseorang misterius ini, selalu bersikap ramah.Â
Kemudian ia bertanya kepada khalifah, apakah benar seseorang misterius itu adalah dia.Â
"ya, aku yang biasa menyuapimu," ujar Abu Bakar.
Pengemis ini tetap keukeuh, kalau ini bukan seseorang yang selalu menyuapi. Ketika mendengar pernyataan ini, yang terus-terusan. Isak tangis khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq pecah, tak tertahankan.
Akhirnya, ia memberikan pengakuan bahwa memang bukan beliau yang menyuapinya, melainkan Rasulullah SAW.Â
Kini Rasulullah SAW telah meninggal dunia, kembali ke haribaan Ilahi Rabi. Pengemis ini terketuk hatinya, menyesal atas perbuatannya. Dan menyadari bahwa apa yang ia yakini tentang Nabi Muhammad SAW suatu kekeliruan yang besar.Â
Dengan mengucap dua kalimat syahadat yang di bimbing Khalifah Abu Bakar As dia telah masuk agama islam.Â
Contoh sikap teladan nabi muhammad SAW ini, mampu memberikan pelajaran untuk kita. Untuk bisa membantu sekalipun seseorang itu membenci kita. Selain itu, dari kisah ini pula ada hikmah tambahan agar tetap berusaha baik tanpa memandang perbedaan, baik: perbedaan suku, agama, ras, dan perbedaan lainnya.Â
Dikutip dari Republika, Seorang penulis sekaligus astronom barat, bernama Michael Hart bukunya yang berjudul "The 100, a Ranking of The Most Influential Persons in History", menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang berpengaruh dalam sejarah umat manusia.Â
Yang membuat uniknya, Michael Hart seorang Nasrani. Tentunya, penilaian ini bisa dikatakan objektif, karena latarbelakang Michael Hart yang seorang Nasrani dan astronom dari NASA.Â
Nabi muhammad sebagai pemimpin, bisa merubah masyarakat Arab yang terkenal paganisme "penyembah berhala" dan jahiliyah menjadi bangsa yang beradab.Â