Ketika belajar untuk proses bertumbuh tidak serta merta kemulusan yang akan dilalui. Kita yang pada mulanya berekspektasi, kalau berproses, hanya yang akan dilalui "cukup belajar" Saja tanpa ada iming-iming yang lain.
Tertekan, bosan, stress, bahkan putus-asa, kayaknya tidak. Karena niatnya kan belajar, bukan mendatangkan perasaan-perasaan negatif semacam itu. Kita cukup untuk berfikir positif saja.Â
Siap, tidak siap, rasa bosan, capek, tertekan, kelelahan bahkan putus-asa yang "tidak terpikirkan sekalipun", pasti dialami ketika sedang proses bertumbuh.Â
Ternyata realitanya, jalan yang dilalui adalah kesukaran, seperti merasa tertekan ketika sedang belajar. Kita akan berusaha dengan keras untuk memahami suatu pelajaran, karena itu tidak mudah. Tidak sekali dua kali, langsung bisa. Mungkin ada yang satu kali bisa, tapi ada juga yang membutuhkan waktu berminggu-minggu lamanya, untuk bisa memahami pengetahuan. Kegagalan juga akan selalu ada ketika kita tengah melakukan proses bertumbuh.Â
Ketika kita masih di bangku Sekolah Menengah Pertama, kita berekspektasi, kalau nanti sudah masuk Sekolah Menengah Atas, cerita kita akan indah, selalu bersemangat karena semangat anak muda yang sedang ranum-ranumnya.Â
Seindah kisah romansa anak remaja yang tengah kasmaran. Mungkin disini ada yang merasakan bahwa cerita SMA, masa yang indah untuk selalu di kenang, disini juga ada yang masih betah melajang padahal sudah berusia matang, dan disini juga ada yang terkena toxic relationship yang dilakukan oleh pasangannya.Â
Ternyata, selalu struggle-struggle dan struggle. Bingung mau kemana, mencari jati diri, bahkan kadang-kadang tanpa disadari, dan tidak tahu teorinya, padahal pemahamannya menempuh jalan hidup mungkin sama dengan yang dilakukan Nietzsche, yang terkenal dengan nihilismenya.Â
Yah, lagu cerita anak SMA, tidak mutlak selalu indah untuk semua kalangan, namun tidak sedikit juga yang merasakan keindahannya untuk selalu dikenang sampai masa tua.Â
Dan di dalam ketidak indahan, dan tidak sesuai harapan itu kita bisa ambil pelajaran, bahwa kita selalu berproses untuk selalu bertumbuh.
***
Referensi: