Mohon tunggu...
Lia Melankolia
Lia Melankolia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Tulis, tulis, dan tulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Demotivasi dalam Beraktivitas, Saya Harus Bagaimana?

13 September 2023   11:50 Diperbarui: 13 September 2023   12:02 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehilangan semangat melakukan pekerjaan | pexels.com/Mikhail Nilov

Sudah jelaskan kan, dari katanya saja ada huruf De- berarti berkebalikan dengan motivasi itu sendiri. De-motivasi, berarti kehilangan motivasi, lagi-lagi kita harus membenahi kembali kenapa bisa kehilangan semangat. Ya, semangat beraktivitas. Baik itu kehilangan semangat untuk mengejar ranking akademis, kehilangan untuk beraktivitas bekerja, atau bahkan kehilangan mengejar karir impian. 

Bangun pagi rasanya berat sekali, terasa malas ketika harus melakukan aktivitas, untuk mencoba merasakannya saja kehilangan antusias. Seperti robot saja, pagi ketemu malam, malam bertemu pagi. Begitu saja terus, tapi tetap perlu diapresiasi juga karena sudah mau bertahan meskipun terasa begitu berat dan sangat menjemukan! 

Padahal mungkin sebenarnya, aktivitas ini adalah rangkaian jalan menuju apa yang dicita-citakan, dan mungkin awalnya merasa "panggilan hidup" Atau passion. Eh, ternyata kenyataan tetap kenyataan, perkiraan tetap perkiraan. Kenyataan dan perkiraan tidak sejalan, bertolak belakang, bahkan gontok-gontokan. Berhubungan tapi berlawanan arah. Layaknya, dua sisi mata uang. 

Awal-awalnya sih, semangat menggebu-gebu dengan merangkai target. Baik itu memupuknya dalam pikiran dan ingatan, dan ada juga menuliskan dalam secarik kertas (biar terus mengingatnya, agar tidak lupa). Kehilangan untuk semangat beraktivitas, memang cukup mengganggu, dan akan bertanya kembali kedalam diri, "sebenarnya saya kenapa sih, nggak punya semangat lagi. Bukannya yang paling baik itu harus semangat, agar apa yang ditargetkan akan menghasilkan hasil yang baik juga."

Kehilangan arah, mulai menjangkit. Kemungkinan hal itu terjadi karena stress berkepanjangan, pada akhirnya menjadi burnout. Kayaknya sudah bisa merasakan nafas saja, sudah syukur alhamdulillah. Tappi Kalau sudah stress begini, apa sebenarnya yang perlu dilakukan? Itulah pikiran yang terlintas di dalam benak. 

Mencoba mencari jawaban dari demotivasi

Ilustrasi mulai membenahi semangat kerja | pexels.com/Jopwell
Ilustrasi mulai membenahi semangat kerja | pexels.com/Jopwell

Memaksakan diri untuk menjalankan aktivitas adalah bentuk pertanggungjawaban juga lho, terhadap tugas yang diemban. Mungkin inilah, suatu bentuk seni "bertahan hidup", yang tidak kita sadari. Namun, kita perlu juga untuk mencari tahu kenapa, kok bisa kita kehilangan antusias pada " Panggilan hidup" Ini. Mungkin tanpa kita sadari, ada hal yang tidak beres yang terjadi, sehingga tubuh merespon tantangan tersebut dengan nge-freeze.

Demotivasi ini kalau dibiar secara terus-menerus, akan membahayakan produktivitas itu sendiri. Maka penting untuk bisa mengetahui, mengapa kita kehilangan arah untuk antusias dalam mengejar produktivitas.


Mungkin kita ingin hasilnya Perfect

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun