Mohon tunggu...
Lia Melankolia
Lia Melankolia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Tulis, tulis, dan tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Laki-laki Kerap Dijadikan Biang Kerok atas Kemalangan Perempuan

3 Agustus 2023   11:46 Diperbarui: 3 Agustus 2023   11:49 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laki-laki maskulin (pexels.com/Radwan Menzer)

Tidak mengherankan bahwa laki-laki kurang mampu mengekspresikan apa yang dia rasa dan membaca dari sudut pandang orang lain yang artinya kurang empati. 

Menurut Jiemiardian (2003), Ternyata otak bagian rasional untuk memahami segala apa yang terjadi, berbeda dengan otak bagian merasakan perasaan. Ibarat dasbor motor dan ban motor sama-sama motor, tentunya berbeda bagiannya. 

Pernyataan yang begitu keliru, ketika sudah berusaha untuk menggali masalah dalam artian berfikir logis tapi tidak boleh merasakan perasaan negatif (seperti sedih, marah, dsb). 

Lantas apa relasinya kemalangan wanita dengan menekan perasaan yang dilakukan oleh laki-laki? 

Ketika adanya hubungan romantis antara laki-laki dan perempuan dalam keadaaan yang tidak harmonis karena adanya suatu miskomunikasi. Laki-laki tidak mampu mengomunikasikan perasaan yang sesungguhnya cenderung mengulur-ngulur waktu. 

Mereka cenderung ngalor-ngidul untuk selalu berusaha rasional dalam menyikapi suatu kejadian. Ketika tumpukan emosi sudah overload, akhirnya boom! meledak tanpa ampun dengan agresifitas tinggi hingga kekerasan fisik.

Dari informasi yang dikutip dari Asavasthi (2020), berdasarkan Penelitian di tahun 2019 oleh JAMA Psychiatry, bahwa pria lebih rentan bunuh diri dibanding wanita. Lalu diperkuat pula dengan penelitian yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat (AS), yang menyatakan pria tangguh 3,5 kali lipat berisiko mengakhiri hidup.

Namun, tidak sampai pada perasaan inti, dari berbagai keresahan-keresahan yang mereka rasakan. Ketika menyampaikan perasaan yang dirasa takut dianggap kekanak-kanakan "childish" dan baperan. 

Tentunya itu tidak sesuai dengan ekspektasi umum yang menekankan maskulinitas pada laki-laki agar menjadi individu yang kuat dan agresif. Ketika selalu menekan rasa sedih dalam dirinya, menyebabkan perasaan hampa bahkan mati rasa yang tak terhingga. 

Referensi:

Asavasthi, Novita. 15 September 2020. Pria Jantan dan Tangguh Lebih Rentan Bunuh Diri, Apa Sebabnya?https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/pria-jantan-dan-tangguh-lebih-rentan-bunuh-diri-apa-sebabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun