Bila ada korban yang hanyut di sungai, warga yang ada  di lokasi turun ke aliran sungai, langsung gercep dengan alat seadanya. Tidak memikirkan apa-apa lagi, bukan hanya menunggu pihak berwenang untuk mencari.
Bahkan ketika lagi boom-boom-nya lonjakan angka covid-19 kemarin, warga +62 bahu-membahu dengan penggalangan dana memanfaatkan kemajuan teknologi.
Dari lembaga kemasyarakatan sampai para influencer di sosial media melakukan penggalangan dana melalui e-banking yang disebarkan di akun masing-masing.Â
Ratusan juta terkumpul dalam waktu yang sebentar, tanpa butuh waktu lama.Â
Mangkanya tidak mengherankan, kalau Indonesia disebut negara paling dermawan di dunia, dan itu diurutan ke 1! Menurut lembaga Charities Aid Foundation alias CAF. Kalau ada yang belum mengenal CAF, CAF ini merupakan badan amal yang telah beroperasi secara global dan telah teregistrasi di negara Inggris.Â
Berarti, tak melulu kedermawanan itu di tempati negara maju ya.Â
Namun netizen Indonesia terkadang di suatu kesempatan dan kondisi, kurang menghargai privasi individu lain. Selalu dikorek-korek sampai keluarganya. Apalagi yang menyangkut kehidupan tokoh publik.
Harusnya sih begini, harusnya sih begitu. Bahkan yang lebih parah nya lagi ya, bawa-bawa kutukan.Â
Kalau kita melihat, sepotong saja, dari kehidupan orang lain, dan meyakini nilai kita untuk dipegang juga oleh orang lain, memang tidak tepat.Â