Mohon tunggu...
KRISNOWATI
KRISNOWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Mencoba berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Menggunakan Media Lempar Bola Warna

2 Desember 2022   14:14 Diperbarui: 2 Desember 2022   14:16 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan dasar dalam Bimbingan dan Konseling. Menurut Romlah (2006) layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu strategi bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Jadi bimbingan kelompok dilakukan secara berkelompok agar terbentuk dinamika kelompok sehingga anggota kelompok mampu belajar mengembangkan diri. Kegiatan kelompok dilakukan dengan pembahasan topik tugas maupun topik bebas.

Topik tugas adalah topik yang diberikan oleh Guru BK atau disebut pemimpin kelompok, Sedangkan topik bebas adalah topik yang dibahas secara bersama-sama dengan anggota kelompok dan topik yang dibahas adalah topik yang terpilih. Tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok yakni pengembangan pribadi, pembahasan topik-topik atau masalah-masalah umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok sehingga terhindar dari permasalahan yang berkaitan dengan topik atau masalah yang dibahas (Wibowo, 2005). Dalam prakteknya, pelaksanaan bimbingan kelompok menyampaikan beberapa asas, seperti asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas kenormatifan dan asas kesukarelaan.

Pelaksanaan bimbingan kelompok perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan, salah satunya menggunakan media bimbingan dan konseling. Media dapat membantu konselor meminimalisir kemungkinan adanya distorsi pesan, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan baik (Sunawan, 2019). Salah satu tujuan media dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah agar pemberian layanan menjadi lebih menarik dan lebih interaktif sehingga layanna menjadi tidak monoton. Media yang digunakan dalam proses layanan juga harus sesuai dengan tujuan layanan tersebut. 

Menurut Sunawan (2019) sangat disarankan agar media yang dikembangkan oleh konselor dapat mengarahkan fokus dan perhatian siswa pada materi atau topik yang sedang disampaikan dalam layanan. Salah satu media BK dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yang sudah pernah dilakukan adalah media bola warna. Mengapa bola warna bisa digunakan sebagai media ? Ya, karena bola warna yang biasanya digunakan oleh anak-anak, kali ini dimodifikasikan sebagai media dalam bimbingan kelompok, terutama teknik homeroom dengan topik bebas. Sebelum menjelaskan langkah-langkah penggunaan media bola warna, akan dijelaskan terlebih dahulu apa aitu teknik homeroom.

Teknik homeroom merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru atau guru pembimbing dan siswanya dengan menciptakan suasana kekeluargaan yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat siswanya sehingga dapat membantunya menjadi lebih efektif. Jadi, dalam teknik homeroom anggota kelompok diminta untuk santai, tidak tegang, bebas berpendapat, dan harus tumbuh suasana yang menyenangkan seperti di rumah, sehingga akan timbul kehangatan seperti suasana di dalam keluarga. 

Berhubung homeroom merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok, maka fungsi utama dari homeroom ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anggota kelompok sehingga membuat peserta didik menjadi lebih akrab.

Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom, tempatnya diatur seperti sedang berkumpul bersama dengan keluarga, dimana ada beberapa minuman dan cemilan yang nantinya bisa dimakan oleh anggota kelompok. Bimbingan kelompok menggunakan media bola warna dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap Awal

Seperti pada umumnya, tahap awal pelaksanaan bimbingan kelompok dilakukan dengan pemimpin kelompok (PK) memberikan salam dan menerima kehadiran serta mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok (AK). Kemudian bimbingan kelompok dimualai dengan doa, dan PK meminta AK untuk saling memperkenalkan diri, tujuannya adalah agar antara PK dan AK yang lain dapat saling mengenal. 

Setelah adanya perkenalan, PK menjelaskan secara singkat tentang pengertian, tujuan, asas-asas, dan proses pelaksanaan bimbingan kelompok kepada AK. Setelah itu, PK mengajak AK untuk melakukan ice breaking sehingga AK tidak terlihat tegang.

2. Tahap Peralihan/ Transisi

Pada tahap peralihan, PK menanyakan kesiapan AK dan memberikan kesempatan kepada AK tentang tugas-tugas yang belum dipahami. Pada tahap inilah PK wajib mengenali suasana AK dan harus sigap mengatasinya apabila AK belum siap. Setelah semuanya siap, PK mulai masuk ke dalam tahap inti.

3. Tahap Inti

PK mengemukakan topik tugas, dimana dalam pelaksanaan yang sudah dilakukan PK mengemukakan topik tugas yaitu bijak dalam media sosial.Di sini PK memberikan kesempatan kepada AK untuk menjelaskan pentingnya topik bijak dalam bermedia sosia, dan PK juga menawarkan sub-sub topik apa saja yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok. Setelah sub topik disepakat, kemudian PK bersama-sama AK mendiskusikan setiap topik dengan menumbuhkan suasana yang menyenangkan. 

Guru BK yang berperan sebagai PK membantu AK untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasinya dengan cara mengungkapkan pendapat disetiap topik yang dibahas. PK menjadi pendengar dan pengamat dalam memberikan respon yang membantu AK ketika menyampaikan pendapat pada setiap topik. Ketika PK bersama AK sedang membahas sub topik dampak dari bermedia sosial, disinilah bola warna dikeluarkan. Jadi, dalam bola warna tersebut sudah ada tulisan tentang dampak positif dan dampak negatif bermedia sosial, tugas AK adalah melempar bola ke dalam wadah yang sudah disediakan. 

Jadi, ketika di dalam bola tersebut berisi hal-hal yang menurut AK positif, maka bola dilempar ke dalam wadah A, dan sebaliknya jika isi dari bola tersebut adalah dampak negatif, maka AK diminta untuk melempar bola tersebut ke dalam wadah B. Pelemparan bola dilakukan secara bergantian dan terus menerus sampe bola tersebut habis. 

Tujuannya adalah selain untuk melatih pemahaman AK, lempar bola warna juga bertujuan agar AK semakin lebih santai dan merasa menyenangkan seperti ketika berada di rumah. Setelah selesai, PK juga mengajak AK untuk menonton tayangan video singkat tentang cara menggunakan media dengan bijak secara bersama-sama melalui laptop, sehingga posisi AK menjadi sedikit gerak ke tengah untuk menonton video. AK juga boleh sambil memakan ataupun meminum makanan yang sudah disediakan. 

Setelah membahasa sub topik yang terakhir sambil menonton video, AK diminta untuk membuat kesimpulan. Setelah membahas kesimpulan, PK menanyakan pemahaman baru yang didapatkan AK, menanyakan perasaan AK setelah mengikuti bimbingan kelompok, dan menanyakan tindakan yang akan dilakukan AK setelah pelaksanaan bimbingan kelompok.

4. Tahap Pengakhiran

Pada tahap pengakhiran, PK menjelaskan bahwa kegiatan akan selesai. AK diminta untuk memberikan pesan kesan setelah mengikuti bimbingan kelompok, membahas perencanaan tindak lanjut dan kegiatan bimbingan kelompok diakhiri dengan doa serta ditutup dengan salam.

Setelah bimbingan kelompok selesai, Guru BK melakukan evaluasi. Hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok memperoleh hasil evaluasi proses layanan 100% termasuk ke dalam kategori Ya. Untuk analisis evaluasi hasil aspek pengetahuan diperoleh hasil sebagian besar anggota kelompok memahami topik layanan yang dibahas pada bimbingan kelompok. 

Pada aspek sikap/perasaan diperoleh hasil semua anggota kelompok berada pada kategori sangat sesuai. Serta pada aspek keterampilan, sebagian besar anggota kelompok mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan setelah mengikuti bimbingan kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan topik tugas tentang bijak dalam bermedia sosial teknik homeroom dengan menggunakan media lempar bola warna dirasa efektif untuk memberikan pemahaman dan pengembangan tentang penggunaan media sosial.

Hariyadi, Sigit. 2019. Modul 4 Strategi Layanan Dasar, Perencanaan Individual, dan Dukungan Sistem. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Romlah, T. (2006). Teori dan Praktek Bimbingan dan Konseling. Malang : Universitas Negeri Malang.

Sunawan. 2019. Pengembangan Media Layanan Bimbingan dan Konseling. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wibowo, M.E. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Seamarang : Unnes Pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun