Mohon tunggu...
Krisnina Maharani
Krisnina Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNDIP

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ciptakan Generasi Berkualitas dengan Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Sosialisasi pada Ibu Hamil

9 Agustus 2022   19:45 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:45 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Stunting di Kelas Ibu Hamil (sumber: dok. pribadi)

World Health Organization (WHO) menyebutkan Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevelensi angka stunting tertinggi di regional Asia Tenggara atau South-East Asia Regional (SEAR).

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, artinya 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting, yang mana angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20%.

Guna mencegah stunting di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi pada ibu hamil.

 Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Agustus 2022 di balai desa Bajomulyo bertepatan dengan kegiatan rutin kelas ibu hamil yang setiap bulannya dilakukan oleh pihak desa. Sosialisasi pencegahan stunting dilakukan dengan berkolaborasi dengan bidan desa setempat untuk memberikan edukasi terkait stunting.

Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan. Stunting sendiri berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Pemaparan Materi (sumber: dok. pribadi)
Pemaparan Materi (sumber: dok. pribadi)

Pola Konsumsi Bayi (sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Pola Konsumsi Bayi (sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Sosialisasi perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi pada ibu hamil yang dilaksanakan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengajak ibu hamil untuk melakukan deteksi dini pada anaknya nanti setelah lahir yaitu dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu. 

Kadungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat. Untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal 4 kali seminggu dengan porsi minimal 75 gr -- 100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk. 

Sedangkan penguatan pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan sampai dengan 2 tahun. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani sejak anak berusia 6 bulan.

Gizi menjadi pondasi penting bagi tumbuh kembang anak, gizi yang seimbang akan memenuhi kebutuhan gizi seorang anak. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Keluarga yang sadar gizi mendukung anak terpenuhi kebutuhan gizi dan mencegah stunting, sehingga tercipta generasi yang berkualitas, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Leaflet Stunting. Dokpri
Leaflet Stunting. Dokpri

Leaflet Stunting. Dokpri
Leaflet Stunting. Dokpri

Penulis : TIM KKN II UNDIP 2021/2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun