Mohon tunggu...
Krisnayana Berlian
Krisnayana Berlian Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember Angkatan 2019

191910501026

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Vertical Farming, Perencanaan Pertanian di Era Industry 4.0 dan Society 5.0

4 Januari 2021   18:17 Diperbarui: 4 Januari 2021   19:36 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian adalah salah satu sektor terbesar di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris yang dimana pertanian seharusnya menjadi city branding negara. Namun pada realitanya lahan pertanian semakin ke sini semakin habis. Maka dari itu sebagai seorang perencana, harus memiliki konsep pertanian masa depan untuk menyelamatkan pertanian di dunia.

Jaman semakin maju dan kita berada di Era Industry 4.0 dan Konsep Society 5.0. Industry 4.0 berfokus kepada teknologi digital dalam setiap proses pengembangan segala sektor yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien. Sedangkan Konsep Society 5.0 yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi (human centered and technology based). Era ini dapat menciptakan pembaharuan dalam efektifitas serta keefisienan pekerjaan dalam kehidupan manusia.

Dengan pegembangan teknologi serta isu strategis pertanian yang ada, maka industry 4.0 dan society 5.0 merupakan jalan keluar dari permasalahan yang ada. Konsep pertanian yang melibatkan sangat strategis dan cukup menjanjikan dalam perspektif perencana adalah Vertical Farming. Seperti namanya, vertical farming atau pertanian vertical merupakan salahs atu bentuk perubahan metode pertanian yang sebelumnya ditanam pada lahan horizontal sekarang di lahan vertical. Konsep pertanian ini telah digunakan di negara-negara maju.

Seperti halnya rumah susun yang merupakan jawaban dari kebutuhan permukiman masyarakat yang tinggi namun dengan lahan yang terbatas, vertical farming juga merupakan jawaban dari menyusutnya lahan pertanian.

Merubah paradigma masyarakat dengan pertanian konvensional yang dulunya memanfaatkan lahan horizontal menuju lahan vertikal memang bukan merupakan hal mudah. Namun, jika konsep pertanian vertikal ini dapat terwujud, maka kita dapat menjadi makhluk yang adaptif terhadap perkembangan teknologi serta tetap dapat berangkulan dengan lingkungan pertanian.

Konsep vertical garden adalah jawaban dari isu strategis yang juga berkesinambungan dengan Era Industry 4.0 dan Society 5.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun