Untukmu, yang entah siapa.
Dari: Aku yang bukan siapa-siapa.
Pada 23 April tahun yang lalu
Pernah kutanyakan padamu,
Tentang bagaimana langit biru sembunyikan warna abu?
Bagaimana doa bisa kaburkan rindu?
Dan bagaimana masa lalu mengabaikan waktu?
Tidak ada jawaban.
Aku tidak pandai dalam menafsirkan
Setiap kata kumaknai sama dengan apa yang diucap atau dituliskan
Aku harap bisa dengar jika itu tangisan, rintihan, atau tawa kebahagiaan
Tapi kau masih memilih untuk bungkam
Enggan meladeniku yang banyak pertanyaan
Lalu ketika asa dipaksa untuk hilang
Menatap kepergian adalah hal terperih diingatan
Saat semua berhasil kau redam
Termasuk aku, dan teriakku
Benar yang ada dalam benakmu
Aku masih seperti yang dulu,
Manusia yang tidak tahu.
(23/04/2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H