Kerajaan Taishogawa, sebuah kerajaan kecil yang terletak di pinggiran kerajaan besar Nawakure. Kerajaan Taishogawa merupakan kerajaan dengan penduduk kurang dari 400.000 penduduk, kebiasan dari ciri khas kerajaan mereka adalah setiap rakyatnya beraktivitas di malam hari.Â
Karena letaknya di pinggiran kerajaan besar. Dengan cuaca ketika siang hari adalah 49 derajat celcius setiap hari, mereka jarang keluar kecuali hanya untuk memberi makan- makan ternak di kandang. Aktivitas bekerja di lakukan pada malam hari, dengan berdagang, memancing, pasar dibuka pada malam itu juga.Â
Pangeran Shin adalah pangeran kedua setelah ayahandanya Taishimono, Â wafat meninggal. Pangeran pertama melarikan diri dari kerajaan karena ada konflik kepentingan, pangeran pertama berasal dari ibu yang berbeda. Maka dari pada itu Pangeran Shin akhirnya menjabat sebagai raja dan putera mahkota. Di umurnya yang masih 20 tahun, ia tak segan- segan untuk mengatur, dan mengarahkan ekonomi di Kerajaan Taishogawa.Â
Tapi ia memiliki keanehan yakni tidur selama 15 jam. Waktunya hanya dihabiskan di malam hari untuk mengatur kerajaan. Sempat ia terbangun dari tidurnya, ketika pagi hari, ia memimpikan hujan pagi ada di kerajaanya. Karena cuaca yang ekstrim, hujan kadang- kadang hanya ada pada malam hari.Â
Kemudian dalam mimpinya ia bermimpi ada seseorang wanita dalam perjalanan musafir ia menangis sendirian, kemudian hujan pun turun. Ia ingin mencari kebenaran mimpinya tersebut.Â
Suatu hari ia tidak tidur kantung matanya sayup, ia dan prajuritnya mencari sosok perempuan dalam mimpinya. Ketika jam 04.00 waktu akan menunjukan pagi, tiba- tiba ada gadis yang berlari dari arah selatan ia membawa sebuah boneka seperti cemas akan diburu oleh seseorang, gadis itu menghampiri pangeran dan pasukan.
Kemudian pangeran menanyakan "habis dari mana, nona?", "Aku habis diburu oleh sekelompok orang berpakaian hitam, ia mengejarku hanya karena aku menangis. Pangeran pun melindungi sang gadis tersebut, dan berusaha mengajak gadis tersebut ke kerajaan.Â
Sang gadis menuruti kemauan sang pengeran. Gadis itu dibawa ke kerajaan, diberikan fasilitas khusus untuknya, ketika gadis itu sedang asyik bermain boneka, Pangeran Shin datang membawa makanan dan bertanya kepada gadis itu tentang siapakah namanya?, Gadis itu menjawab namanya adalah Kazawa, ia berasal dari keluarga sederhana. Ia bercerita, ketika ibunya sakit, ia hanya mampu berdoa agar hujan tiba. Karena di negerinya musim paceklik sangat ekstrim, ibunya menderita kekurangan darah, dan ia kelaparan bersama ibunya.Â
Sedangkan ayahnya meninggalkan ia, konon berpegian jauh ke pesisir kerajaan. Pangeran Shin dan Gadis Kazawa semakin akrab, tak segan, Pangeran shin menyuapi makan, karena iba melihat sang gadis itu karena penampilanya lusuh.Â
Setiap malam Pangeran Shin menjenguk gadis tersebut, dalam bilik kamar gadis tersebut menangis dan kebetulan saja juga langit mendung dan akhirnya hujan.