Cinta Pangeran Tidur dan Gadis Hujan

Pangeran Shin penasaran mengapa akhir- akhir malam ini selalu hujan. Dan mengapa setiap malam juga ketika aku tidak berbicara gadis tersebut, gadis itu seolah- olah menangis lirih.

Kemudian ia tidur panjang, dan memimpikan kembali mimpi tersebut. Sudah beberapa hari gadis itu menginap di kerajaan, Tapi Pangeran Shin agak sulit untuk tidur sampai malam, ia selalu kepikiran gadis bermata biru itu, di kerajaan gadis itu perlahan mulai memperias wajahnya, Pangeran terpesona oleh keanggunan wajahnya, sempat ia terbangun pada sore hari, ia hanya ingin melihat kemana gadis itu, ia telusuri ternyata di depan istana kerajaan, ia bermain dengan pasir yang hangat.

 "Kazawa.. apakah kau tidak kepanasan?" 

"Pangeran.. hidupku selalu gersang layaknya pasir ini semua kenangan yang ada dalam perjalananku hanya sebuah kesedihan, tapi aku hari ini tidak sedih" 

"Mengapa kau tidak bersedih?" 

"Sebab aku telah berterima kasih banyak padamu kau telah menyelamatkan aku dan hatiku" 

"Kazawaa.." pangeran memeluk gadis itu dengan berlinangan air mata. Memang pertemuan keduanya tidak direncanakan, tapi semua seolah- olah ada yang menyatukan. 

Kazawa pun menangis, langit berubah menjadi mendung dan kemudian turun hujan. 

Keduanya segera kembali ke istana, Pangeran Shin masih terkejut dengan peristiwa setiap gadis itu menangis, hujan pun datang, apakah dia yang dimaksud gadis hujan? 

Dalam bilik pintu ada seseorang yang mengutip perbincangan sendiri pangeran, yaitu perdana mentri Toteki. Toteki adalah musuh dalam selimut di kerajaan, yang membuat Pangeran pertama lari dari kerajaan adalah ulah fitnah Toteki. Ia melihat ada keganjilan pada gadis itu, kemudian malamnya pekat ketika pangeran sedang tidur, sang perdana mentri mencari gadis itu di ruanganya, dan kemudian menginterogasinya. 

"Hai nona.. apakah kau gadis hujan?" "Siapaaa kau !!!"