Pada saat itu juga, beberapa prajuritnya ada yang beristirahat, keramaian seperti biasanya, tiba- tiba dari balik pintu pelayan itu matanya tak pernah berhenti, untuk berkedip, melihat sosok gadis pirang, pelayan kedai itu. Gadis itu mencoba mendekati Thomas, dan ia menawarkan minuman kepada Thomas, sedangkan tetap saja keanggunan wanita itu membuat tanganya bergertar, jantungnya berdegup kencang.
Akhirnya mereka mulai berkenalan, duduk bersama berbincang- bincang. Keduanya saling tatap menatap, seolah mereka lupa jam itu sudah saatnya semuanya harus tutup.
Thomas akhirnya pulang kembali kerajaan bersama prajuritnya, sebelum pulang Thomas memberi surat kepada gadis itu yang ternyata bernama Mariam Louis, ia adalah anak dari pemilik kedai itu. Tidak ada yang aneh, dari pertemuan mereka.
Thomas kembali dengan perasaan yang kembali terisi, walaupun hanya sementara, besoknya ia harus berdiplomasi untuk kerajaanya, setelah dua tahun lamanya, ja menjalani tugas, pada akhirnya ia diberi kekuasaan daerah philips untuk naik pangkat menjadi gubernur.
Thomas pun tak berpikir lama ia langsung mengambil kesempatan itu, setelah dilantik, seorang gadis muncul dari bilik pintu penyambutan tamu. Gadis itu berambut pirang dengan gaun putih, wajahnya tertutupi topeng.
Perlahan- lahan mendekati Thomas dan mencolek tubuhnya dan memandang sang raja. Raja Philips berkata "Siapa kau, beraninya kau mengganggu acara ini, bukalah topengmu".
Topeng pun dibuka, mata prajurit terbelalak, karena keanggunan wanita gaun putih itu. "Perkenalkan aku Mariam Louis, aku disini ingin menenui Mayor Thomas". Â Thomas yang kaget, bahwasanya wanita bertopeng itu adalah gadis yang ia temui dua tahun lalu di kedai negeri Sweizland.
Thomas berlari untuk menggenggam tangan Mariam, dan memandang wajah Mariam dengan bahagia, "Lihat, Mariam, aku sudah menjadi gubernur, ayo kita istirahat dan menikah di daerah kita."
Mariam yang hanya diam, wajahnya bagai api membara dalam tungku yang padam. Ia melirik kepada raja, kemudian ia berkata "Kau anak Augustine, lihatlah arang ini akan membakarmu, yang tersisa hanyalah debu."
Mariam kemudian berbalik meraih tangan Thomas, dan keduanya meninggalkan kerajaan Philips. Pernikahan itu digelar tanpa kemewahan seperti gubernur- gubernur lainya, anehnya Thomas, setelah menjadi gubernur dan memperistri Mariam. Ia lupa jasa raja Philips kepadanya.
Pada suatu ketika malapetaka hadir, di kerajaan Philips. Wabah penyakit berkeliaran, rakyatnya semua, mengalami gizi buruk, prajuritnya mengalami demam semuanya. Saat itu juga beberapa pasukan bertopeng, menyerbu kerajaan Philips. Sang Raja yang mengetahui itu, ia memerintahkan untuk mengambil harta emas di gudang, supaya prajurit membagikanya kepada mereka yang terkena musibah ini.