Tetapi semuanya unik bagiku, muali dari mereka berproses untuk merokok sampai membuang putung rokoknya. Yang unik terkadang mereka tidak menyadarai untuk beberapa rokok yang dihisap telah menjadi putung rokok yang terbuang.
Begitulah, kegiatanku seperti rektor yakni mengorek- ngorek barang kotor, yakni putung rokok dari orang lain. Selain itu juga aku senang mengoleksi  wadah rokok yang berbagai warna. Yang mana perbedaan itu terkadang menjadi perebutan dengan teman- temanku.
Teman- temanku dan aku mengoleksi hal- hal yang terbuang dari manusia, yakni patah hati, kekecewaan, keputusasaan dari manusia perokok. Manusia dewasa sedikit egois !!. , Mereka selalu diingatkan merokok membunuhmu, tapi kerap kali dilanggar, hanya untuk membuang putung rokoknya.
Aku selalu bertanya pernah enggak sih, mereka menyadari bahwa bagaimana rokok bekerja?, Menenangkan dia dari segala masalah yang ada?. Apakah itu agama?, Ah bukan.
Korek dinyalakan rokok dihirup. Itulah kegiatan yang mengasyikan bagi orang- orang dewasa yang luput akan kesalahan membuang putung rokoknya cuma- cuma. Mau berharap kepada anggur merah?, Tidak mungkin orang dewasa selalu begitu, itu harus patungan ubtuk membuka kemudian menutupnya. Paling mudah adalah merokok dan membuang putung rokoknya.
Semoga sehat selalu, aku hanya anak kecil yang suka mengamatimu, jangan dekat- dekat denganku kalau merokok, yang pada ahkirnya kau buang putung rokok itu dimana- mana dengan sengaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H