Samson bukan seseorang yang religius, ia hanya mengerti agama semenjak ayahnya ada setelah kedua orang tuanya meninggal ia bingung akan perihal dirinya sendiri dan agama. Apakah Tuhan tidak pernah selesai akan tugasnya?, Mengapa kejadian ini berulang? Seperti siklus cincin yang tiada ujung. Kecintaan pada satu- satunya kekasih membuat dia menjadi anti sosial terhadap lainya.
Hidupnya hanya dihabiskan memangkas umurnya. Selepas itu ia tidak tahu kemana arahnya bakal terjadi. Cinta yang datang kembali, bukan cinta yang ia rasakan dengan Evelin, melainkan penasaran yang tidak tertahankan. Tetapi sikapnya tetap menolak akan cinta yang baru.
Menurutnya cinta tidak perlu di rekontruksi, ia ada dalam hati seorang manusia, hanya saja manusia yang menjauhinya ataupun yang tidak benar merasakan kehadiranya. Kehidupanya sebagai OB ia habiska membaca buku Nietsche yang berjudul "Tuch Zarazushtra", setiap puisi yang ada menjiwainya sebagai manusia yang bebas akan dirinya sendiri. Tetapi itu naif, samson tetap terbelenggu akan Cinta lamanya. Lantas bagaimana ini bisa berahkir?
Mungkin Samson, bukan menutup hati, tetapi hati memang tidak bisa ditutup, hanya saja tiada yang masuk kedalam hatinya, sebagai penerimaan atas luka yang terjadi, bukan sebagai keinginan- keinginan sama seperti sebelumnya.
Pada akhirnya jiak samson tetap begitu, tiada yang menemukan dia, ataupun dunia enggan menemui dia. Lantas bagaimana keduanya ingin bertemu?, Hanya cinta yang bisa menemukan, bukan dari Evelin, bukan dari uang, tapi dari dia dirimu.
