Mohon tunggu...
Krisna Pratama
Krisna Pratama Mohon Tunggu... -

Absurd, random dan berbahaya.\r\n\r\nSilahkan epribodi visit www.krisnapratamasaputra.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Depan Bisa - Belakang (Juga) Bisa

4 Juni 2012   14:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya, gue pengen nanya dulu nih ke kalian. Lebih suka mana, depan bisa - belakang bisa atau depan bisa - belakang ngga bisa? Atau malah ada yang suka, belakang bisa - depan ngga bisa? Oke, apapun itu. Terserah, mau suka sama yang mana.

Ibarat rokok, depan bisa - belakang bisa, adalah rokok kretek. Tau rokok kretek kan? Itu lho, rokok yang dibakarnya depan bisa – belakang bisa. Kenapa bisa dibakar dari depan dan belakang? Ya karena rokoknya ngga make busa/filter. Kalo rokoknya make busa/filter, itu bukan rokok kretek. Ini kenapa jadi ngomongin rokok. Kenapa juga jadi ngomongin busa segala, emang gue tukang service sofa dan jok mobil?!

Baiklah… Serius…

Lo pernah merhatiin ngga sih ‘kata’ dalam bahasa Indonesia yang bisa dipake bolak-balik. Atau bahasa kerennya, depan bisa – belakang bisa. Tapi, walaupun ‘kata’ itu bisa dibolak-balik, susunannya tetep sama dan berbeda arti. Kalo gue sih baru ngeh tadi malem. Terus gue coba kumpulin dalam hashtag #DepanBisaBelakangBisa melalui akun twitter gue (@milikpribumi). Ya mungkin ini baru beberapa dari sekian banyak ‘kata’ yang bisa dibolak-balik tapi beda arti.

Berikut rekap #DepanBisaBelakangBisa :

Rumus : Ilmu ukur dan sebagainya yang dirupakan huruf, angka atau tanda.

Sumur : Sejenis pancuran air yang dibor dalam tanah.

Kapal : Perahu yang besar bergeladak.

Lapak : Toko buatan karakter dimana karakter dapat menjajakan barangnya kepada orang lain.

Rakus : Suka makan banyak dengan tidak memilih.

Sukar : Susah/sulit.

Kasur : Alas tidur yang terbuat dari kain atau plastik. Berisi kapuk, busa dsb.

Rusak : Sudah tidak utuh atau tidak baik lagi.

Laki : Pria/suami.

Ikal : Berkeluk-keluk atau mengombak. (Rambut).

Air : Benda cair yang biasa terdapat di sumur, danau, sungai.

Ria : Gembira/suka cita.

Sipit : Tidak lebar matanya.

Tipis : Sedikit antara permukaan yang satu dengan yang lain.

Kuda : Binatang menyusui yang berkuku satu.

Aduk : Mencampur.

Salam : Saling member salam dengan berjabatan tangan.

Malas : Tidak mau bekerja atau berbuat sesuatu.

Halo : Ucapan salam untuk menyapa (seseorang).

Olah : Cara melakukan sesuatu.

Agar : Kata penghubung untuk menandai harapan/supaya.

Raga : Badan/tubuh.

Asam : Masam, berasa seperti cuka.

Masa : Waktu, zaman, sepenggal waktu yang agak lama.

Kaca : Benda yang keras, biasanya bening dan mudah pecah.

Acak : Sembarang, tanpa pola.

Tawar : Tidak ada rasanya.

Rawat : Pelihara, urus, jaga.

Amal : Perbuatan, pekerjaan, kelakuan.

Lama : Panjang antaranya dari waktu, lawan sebentar.

Masuk : Datang atau pergi kedalam.

Kusam : Tidak bercahaya.

Susu : Buah dada, tetek, payudara.

Usus : Alat pencernaan makanan yang berupa pembuluh panjang berlingkar-lingkar.

Marah : Perasaan sangat tak senang dan panas karena dihina.

Haram : Terlarang oleh agama Islam, tidak halal.

Konon : Agaknya, kabarnya, kata orang, katanya.

.......... : ...............................................................

Setelah muter otak, jungkir balik, salto dan terakhir sikap lilin. Dalam sejam, gue cuma bisa ngumpulin ‘kata’ segitu. Kalo artinya sih, gue baca dari kamus Bahasa Indonesia. Gue sih yakin, pasti masih banyak lagi ‘kata-kata’ yang kaya gitu. Entar, kalo udah nemu ‘kata’ yang baru, gue bakal update lagi.

***

Krisna Pratama Saputra

@milikpribumi

krisnapratamasaputra[at]gmail[dot]com

www.krisnapratamasaputra.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun