Mohon tunggu...
Krisna krisna
Krisna krisna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - profesi mahasiswa Universitas Mulawarman

hobi saya mengedit. kepribadian saya humoris, mudah tersenyum dan suka menolong.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Semantik dalam Sinonim Kata "Imsak"

14 April 2023   14:28 Diperbarui: 14 April 2023   14:40 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muniah, dkk (2000). Ada 4 faktor prosesnya kata untuk menjadi sinonim dalam bahasa Indonesia, yaitu dorongan kebahasaan, pengaburan masalah, penggantian istilah, dan kolokasi. Secara sederhana, Semantik adalah cabang ilmu Linguistik yang mempelajari tentang makna. Dalam artikel ini, penulis akan membahas mengenai kesinoniman pada kata Imsak.

Dalam masyarakat umum, kata imsak sebagai tanda berhentinya makan atau sudah tidak boleh makan. Imsak juga bisa di artikan sebagai lampu kuning, pertanda akan di mulainya azan Shubuh. Tetapi, imsak itu mempunyai kata sinonim yaitu Syiam dan Shaum yang artinya sama dengan Imsak yaitu tahan atau puasa.

Dalam kajian kesinoniman, jenis-jenis terdapat 5 bentuk, salah satunya yaitu sinonim kata dengan kata, seperti kasus yang di atas, Imsak dengan Syiam, Imsak dengan Shaum.

Kesinoniman memiliki faktor pembentukan, yaitu faktor waktu, faktor tempat atau daerah, faktor sosial, faktor bidang kegiatan dan faktor nuansa makna. Pada kata imsak ini berkaitan dengan faktor dibidang kegiatan, karena faktor ini berhubungan dengan penggunaan istilah. Istilah dalam kajian ilmu atau bidang tertentu tidak akan lazim digunakan pada kajian yang berbeda. Seperti, Imsak, Syiam dan Shaum. Contoh ini kata yang saling bersinoniman. Namun, kata Imsak  hanya digunakan dalam lingkungan masyarakat, dan kata Syiam dan Shaum hanya lazim dalam agama islm.

Kesinoniman ini berkaitan juga dengan faktor nuansa makna. Ditandai dengan adanya perbedaan komponen makna. Perbendaan ini terkadang adanya tinggi rendahnya rasa bahasa. Contohnya, kata Imsak, Syiam dan Shaum adalah kata-kata yang bersinonim. Kata Imsak hanya digunakan secara umum, tetapi kata Syiam dan Shaum hanya digunakan untuk menyebutkan istilah dari Imsak. 

Cara menganalisis kesinoniman dengan cara menyubstitusi atau mengganti dan menggunakan komponen makna. Menyubstitusi atau mengganti yaitu suatu kata dapat diganti dengan kata lain dalam konteks kalimat yang sama dan makna konteks tidak berubah, yang mana kedua kata itu dapat dikatakan bersinonim. Contoh:

  • Imsak telah tiba (dapat diterima)
  • Syiam telah tiba (kurang diterima)

Cara ini sudah dijelaskan pada bahasan sebelumnya. Kadang kala kata yang bersinonim dapat saling menggantikan dan tidak dapat saling menggantikan.

Menggunakan komponen makna, Analisis medan makna dilakukan dengan menghadirkan konsep-konsep kata pada kata yang bersinonim. Ada kalanya konsep makna tidak terdapat pada kata 1, terdapat pada kata 2 dan 3, terdapat pada konsep 2, tetapi tidak terdapat pada konsep 1 dan 3, begitu seterusnya. Dengan analisis medan makna ini, akan diketahui perbedaan penggunaan kata yang bersinonim.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kata Imsak mengalami proses kesinoniman. Kesinonaman tersebut bermula dari faktor lingkungan dan faktor nuansa makna serta faktor bidang kegiatan.

sumber:

Muniah, D., Sulastri, H., & Hamid, A. (2000). Kesinoniman dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdikmas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun