Pandemic covid 19 yang berawal dari Kota Wuhan, Tiongkok ini turut mempengaruhi perekonomian di berbagai negara di dunia, tak terkecuali negara kita. Covid 19 tidak hanya berdampak pada sektor sosial, namun juga berdampak pada sektor ekonomi dan peningkatan kriminalitas. Bagaimana tidak? Hampir sebagian ekonomi di negara kita nyaris luluh lantak.
Berdasarkan data yang dihimpun dari tirto.id Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI mencatat 13 ribu lebih pekerja telah dirumahkan. Sebanyak 3.348 perusahaan yang lain telah mem-PHK 30.137 pekerja.
Berbagai perusahaan telah melakukan WFH (Work From Home) untuk mengurangi penyebaran virus covid 19. Tak hanya itu, PHK masal pun dilakukan karena sektor perekonomian yang semakin menurun, perusahaan tidak mampu apabila tetap harus menggaji karyawan sedangkan terjadi tekanan antara sisi permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Masyarakat dituntut untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus covid 19 dengan melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) dan physical distancing. Selain itu juga dilaksanakan penyemprotan disinfektan serta pelarangan mudik oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus covid 19, meskipun tetap terjadi mudik anyway di masyarakat.
Tak hanya waspada akan penyebaran virus covid 19, masyarakat juga harus waspada terhadap kriminalitas. Dampak virus covid 19 yang menyebabkan PHK masal membuat banyak orang kehilangan pendapatan, sedangkan kebutuhan hidup terus meningkat. Tak menutup kemungkinan yang dapat memicu oknum tertentu untuk “mencari kesempatan dalam kesempitan”.
Hal yang lebih menjengkelkan lagi, ulah kambuhan beberapa napi program asimilasi dan integrasi oleh Kementerian Hukum dan HAM yang telah melakukan kejahatan ulang, sebagian berhasil ditangkap dan diproses oleh pihak kepolisian.
Apabila kita cermati, kehadiran curanmor dan maling yang mencari kesempatan dalam kesempitan ini seringkali membuat kita geleng-geleng kepala. Ditengah pandemi ini, kita tak hanya waspada akan penyebaran virus covid 19, namun juga waspada akan kehadiran curanmor dan maling.
Di seputaran penulis, di wilayah Kota Magelang, Jawa Tengah telah mengaktifkan kembali jaga warga untuk mencegah kehadiran curanmor dan maling yang siap beraksi.
Tak hanya itu, hal yang perlu mendapat atensi serius yaitu perlunya waspada akan berita hoax yang tidak jelas sumbernya mengenai penyebaran virus covid 19, terkhusus untuk masyarakat yang “belum” melek media yang dapat dengan mudah “menelan” berita mentah begitu saja.
Kewaspadaan akan krisis pangan dan ekonomi ini sebagian sudah diantisipasi oleh pemerintah. Melalui distribusi pangan yang tersedia dan alokasi anggaran khusus tanggap darurat untuk seluruh warga yang layak menerimanya.
Ditengah carut-marut akibat pandemi ini, kita harus tetap menjaga kesehatan fisik dan mental dengan melaksanakan himbauan pemerintah untuk melaksanakan physical distancing dan tetap berfikiran positif agar tidak terjadi stress yang berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H