NAMA Â Â Â Â Â Â Â Â Â : NI WAYAN KRISNA DEWI
INSTANSI Â Â Â Â Â Â : SMK NEGERI 1 KLUNGKUNG
CGP ANGKATAN 7 KABUPATEN KLUNGKUNG
PEMAHAMAN MODUL 2.2
Garis Besar Modul 2.2 – Kompetensi Sosial Emosional
- Kompetensi sosial dan Emosional
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang wellbeing, maka perlu diterapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
- Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri
- Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
- Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
- Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
- Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
- Mindfulness sebagai dasar KSE
Mindfullness atau kesadaran penuh diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Misalnya setelah melakukan beragam aktivitas, murid-murid mampu tetap secara sadar mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Praktik kesadaran penuh bisa dilakukan dengan teknik STOP (Stop – take a breath – observe – proceed).
Penerapan KSE di kelas dan di sekolah
Penerapan KSE di kelas meliputi :
Pengajaran eksplisit : menumbuhkan KSE dengan cara yang sesuai dan responsive terhadap perkembangan budaya
- Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE : mengintegrasikan KSE dalam tujuan/capaian pembelajaran
- Pelibatan dan suara murid dalam pembuatan keputusan/keyakinan kelas.
Penerapan KSE di sekolah:
- Menciptakan iklim sekolah yang mendukung dalam upaya menumbuhkan hubungan atau komunitas.
- Berfokus pada KSE PTK Â untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional budaya mereka sendiri, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan memelihara komunitas yang erat
- Kebijakan yang mendukung, jelas, restorative, sesuai dengan perkembangan anak dan diterapkan secara adil
- Dukungan terintegrasi berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Kaitan Modul 2.2 Dengan Modul Yang Dipelajari
- Modul 1.1 dengan Modul 2.2
Modul 1.1 menekankan guru untuk membangun motivasi diri dalam proses pembelajaran bermakna yang berpihak kepada murid. Dalam modul 2.2 dijelaskan dalam menggali motivasi dan membangun pengetahuan yang bermakna, maka kemampuan kompetensi sosial emosional harus diterapkan baik untuk murid, diri sendiri ataupun PTK lainnya.
- Modul 1.2 dengan Modul 2.2
Modul 1.2 menekankan bagaimana guru penggerak menjalankan peran sebagai pemimpin pembelaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain serta aktif dalam mengembangkan sekolah. Modul 2.2 menjelaskan dalam menjalankan nilai dan peran guru penggerak tentu harus bisa mengimplementasikan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
- Modul 1.3 dengan Modul 2.2
Modul 1.3 menekankan bagaimana visi guru penggerak dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Modul 2.2 dapat menuntun guru dalam membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila.
- Modul 1.4 dengan Modul 2.2
Modul 1.4 menyatakan bahwa budaya positif mampu membangun murid yang bahagia dan nyaman dalam proses pembelajaran sehingga relevansi dengan modul 1.4 mengenai kompetensi sosial emosional sangat berkaitan erat dengan pengimplementasian KSE.
- Modul 2.1 dengan Modul 2.2
Modul 2.1 menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha sadar guru dalam memenuhi kebutuhan murid dalam belajar. Modul 2.1 menyatakan bahwa pengintegrasian KSE dalam pembelajaran berdiferensiasi dapat menciptakan dapat menciptakan suasana belajar yang berpihak pada murid dan sesuai dengan kebutuhan murid.
REFLEKSI PEMAHAMAN
- Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pengintegrasian kompetensi sosial emosional hanya dilakukan oleh guru BK saja sehingga fokus saya dalam pembelajaran adalah ketuntasan materi saja. Setelah mempelajari modul ini ternyata terdapat urgensi implementasi pembelajaran sosial emosional. Â Modul 2.2 ini mampu menyajikan bahwa KSE ini mesti diintegrasikan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan dan melatih 5 Kompetensi Sosial Emosional melalui 4 indikator yaitu pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE pendidik dan tenaaga kependidikan (PTK) melalui teladan proses belajar dan kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah.
- Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), Â 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah 5 kompetensi sosial dan emosional melalui peningkatan perilaku positif, mindfullnes sebagai dasar dalam pelaksanaan kompetensi sosial dan emosional serta pengintergasian KSE di kelas maupun di lingkungan sekolah.
- Berkaitan dengan hal tersebut diatas, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah yakni:
- Bagi murid : memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan dan mengembangkan KSE agar tercapai kesejahteraan baik secara akademik, non akademik dan psikologis.
- Bagi rekan sejawat : berupaya konsisten untuk menjadi rekan yang baik, teladan, menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H