Saya Ni Wayan Krisna Dewi, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Klungkung. Dalam kesempatan ini saya ingin menuliskan jurnal refleksi dwimingguan saya di modul 2.1 mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam refleksi dwimingguan ini, saya menggunakan 4F Â yaitu Facts, Feelings, Findings, Future, dan Fact.
Fact (Fakta)
- Pembelajaran modul 2.1 ini dimulai pada tanggal 8 Februari 2023 dengan kegiatan pretest . Pada awal modul 2.1 di bagian mulai dari diri saya membuat refleksi diri kondisi kelas yang saya ajar saat ini, saya diminta menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas serta tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
- Pada tahap eksplorasi konsep, saya memnbuat diagram frayer mengenai apa yang saya pahami tentang pembelajaran berdiferensiasi. Diagram tersebut saya muat di halaman kompasiana link Diagram Frayer.
- Dalam ruang kolaborasi yang dipandu oleh Bapak Andrik Wiyono selaku fasilitator, Bapak Wayan Santi Ika dan Bu Sri Kartini selaku PP, saya bersama 3 orang rekan CGP yakni Bapak Cok Bagus, Bu May dan Bu Desi menganalisis kasus SMK dimana kami dapat menyimpulkan bahwa tokoh Pak Ceta sebagai guru SMK melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi walaupun kondisi pembelajaran jarak jauh.
- Dalam Demonstrasi kontekstual, saya membuat RPP pembelajaran berdiferensiasi. Dari ketiga mata pelajaran yang saya ampu, saya mengambil pelajaran Proyek IPAS materi interaksi sosial.
- Dalam sesi elaborasi, saya sangat bersyukur karena dipertemukan oleh instruktur Bapak Riva'i karena Beliau sangat jelas menggambarkan bagaimana menggambarkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
- Dalam menyusun koneksi antar materi, saya menemukan semua materi yang telah dipelajari dari modul 1.1 sampai 2.1 sangat berkaitan dengan keberpihakan proses pendidikan kepada murid.
- Aksi nyata yang sudah saya lakukan adalah pembelajaran berdiferensiasi kelas XI dalam pelajaran Kimia farmasi
Feelings (Perasaan)
Saya bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa berpengaruh terhadap eksistensi saya menjalani profesi sebagai guru. Modul 2.1 memang memberikan saya banyak ilmu mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Walaupun saya pernah menjuarai praktik baik pembelajaran berdiferensiasi pada HUT PGRI Kabupaten Klungkung tahun 2022, nyatanya banyak hal yang belum saya kuasai sepenuhnya. Di modul ini, saya mendapatkan hal yang luar biasa terkait ilmu-ilmu baru yang memacu saya lebih bersemangat dalam mengimplementasikan semua yang saya dapatkan. Forum diskusi selama sesi ruang kolaborasi dan elaborasi membuat saya semakin paham mengenai implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Saya harap dengan mempelajari ini, saya konsisten menjalankan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Findings (Pembelajaran)
- Pembelajaran berdiferensiasi merupakan adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.
- Dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus memiliki pertimbangan yang masuk akal, seperti  tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar, manajemen kelas yang efektif serta penilaian berkelanjutan.
- Ada 3 aspek yang mengkategorikan kebutuhan murid, yakni kesiapan belajar, minat dan profil belajar.
- Kesiapan belajar adalah adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru.
- Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
- Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.
- Strategi diferensiasi ada 3, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
- Diferensiasi konten saya mengacu pada pemetaan kebutuhan murid. Guru menyajikan beragam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid
- Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana jalannya sebuah pembelajaran berdasarkan gaya belajar.
- Diferensiasi produk mengacu pada produk yang dihasilkan sebagai unjuk kerja sesuai dengan kemampuan murid.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul ini, saya akan melakukan tes diagnostik baik dengan kuisioner, membaca data yang sudah ada atau wawancara dalam memetakan kebutuhan murid saya di kelas. Saya juga akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Saya akan sering berkolaborasi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Â Karena saya pengajar SMK, saya akan lebih sering menggandeng guru produktif untuk mencocokkan materi yang diperlukan sehingga kerjasama antarguru dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya saya ingin mengimbaskan praktik baik saya agar keberpihakan pada murid terlaksana di sekolah saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H