Salah satu peserta lomba, Fachri, mengatakan bahwa lomba yang diadakan oleh mahasiswa KKN 114 Desa Tambak Ukir ini sangat seru dan menghibur. Selain itu, banyak teman-temannya yang antusias mengikuti lomba, bukan hanya tentang perebutan hadiah, tetapi perlombaan ini menghadirkan rasa semangat lomba kemerdekaan yang mengajarkan tentang kerja keras dan tekad yang tak tergoyahkan. Selain lomba, kegiatan yang dilakukan adalah membersihkan lapangan setelah acara berakhir. Hal ini bertujuan untuk melatih hidup bersih dan sehat pada anak-anak.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan lomba ini mahasiswa juga memperkenalkan produk dari program kerja yaitu puding jagung pipil. Menurut mereka, hal ini bertujuan untuk meningkatkan branding dan pemasaran produk jagung pipil itu sendiri. Dilihat dari testimoni customer, produk puding jagung pipil milik KKN 114 memiliki rasa yang lezat dan tingkat manis yang pas. Testimoni dari customer ini dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan dari puding yang terbuat dari komoditas utama Desa Tambak Ukir tersebut.
Pada minggu ketiga, mahasiswa KKN 114 yang dibimbing oleh dr. Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.FM. melakukan kerja sama dengan Waroeng Boenda terkait produk dari program kerja yaitu puding jagung pipil. Hal ini bertujuan untuk perluasan branding puding jagung itu sendiri. Selain itu, mahasiswa KKN 114 juga memberikan pelatihan kepada pemilik Waroeng Boenda agar puding jagung pipil tetap berkembang dan menjadi inovasi baru dalam UMKM di Desa Tambak Ukir. Pelatihan ini menjadi akhir dari timeline program kerja mahasiswa KKN 114. Kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana selama 40 hari di desa pengabdian ini diharapkan dapat memberi dampak yang baik bagi masyarakat Desa Tambak Ukir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H