Masih ingatkah peristiwa sumpah pemuda 87 tahun yang lalu? Pemuda Indonesia yang bergerak mengumpulkan ide dan gagasan pemuda Indonesia. kongres pemuda itu dilaksanakan untuk menyatukan organisasi-organisasi pergerakan. Pemuda yang kritis, inovatif, dan memberikan berbagai perubahan adalah contoh pemuda pada masa itu. bahkan pemuda saat itu mampu menjatuhkan kejayaan Presiden Soeharto tahun 1998 lalu. Ini adalah contoh bahwa sesungguhnya pemuda Indonesia itu mampu bergerak lebih, semangat yang dihasilkan oleh pemuda itu mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Seperti sebuah kutipan dari Soekarno “berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia!”. Hal itu menunjukan bahwa peran pemuda sangat besar untuk kemajuan suatu bangsa. Maka sudah sepantasnya kita menjaga semangat pemuda Indonesia.
Namun saat ini gejolak pemuda lambat laun mulai melemah. Sejak munculnya berbagai konflik yang ada di masyarakat seperi tawuran, obat-obatan, pergaulan bebas. Yang kini mulai marak di Indonesia. pengaruh-pengaruh dari luar yang kini mulai merubah tingkah laku pemuda Indonesia. banyak sekali pemuda Indonesia yang mulai tidak memahami bagaimana pergejolakan di dunia Politik, ekonomi, pendidikan, budaya, bahkan pada budi pekerti. Pemuda saat ini lebih mementingakan kepentingan pribadi atau lebih individualis. Pengaruh dunia teknologi misalnya seperti sosial media dan gadget yang kini marak di kalangan pemuda.
Banyak sekali yang menyalahgunakan sosial media dan gadget, mereka menggunakan sosmed dan gadget hanya untuk hal-hal yang tidak penting. Seperti curhat masalah pribadi ke sosmed tentu hal itu sebenarnya sangat merugikan pemuda itu sendiri. Segala aib dan masalahnya menjadi makanan public yang di baca banyak orang. Pemuda saat ini menjadi cengeng dengan gejolak-gejolak yang ada di Indonesia. setiap kali mendapatkan suatu masalah mereka hanya akan mengeluh dan selalu menyelesaikan dengan emosi semata. Ini adalah sebuah contoh congcret dari sekitar lingkungan kita. Tentu hal ini adalah hal yang tidak baik namun kini telah menjadi budaya baru di kalangan pemuda Indonesia.
Melihat fenomena di atas tentu kita tidak ingin pemuda Indonesia menjadi pemuda yang cengeng. Pemuda adalah calon pemimpin bagi Indonesia yang akan datang. Jiwa kepemimpinan dan rasa nasionalismenya harus dikembangkan. Jangan sampai pemuda Indonesia menjadi pemuda yang individualis pemuda Indonesia harus inovatif dan tentu kritis terhadap segala hal. Seorang pemuda harus menjadi generasi bangsa yang baik tidak memihak. Pemuda harus menjadi penengah antara masyarakat dengan pemerintah.
Mengubah kebiasaan memang sulit namun kita harus tetap mencoba, karena masalah akan tetap menjadi sulit jika kita tidak mencoba untuk menyelesaikannya. Kita mulai tinggalkan budaya curhat di sosial media, mulai kita tinggalkan sifat individualis. Coba kita mulai membangun mental-mental pemuda Indonesia untuk menjadi mental yang kuat sekuat baja.
Mewujudkan cita-cita bangsa adalah tugas kita seorang pemuda seorang penerus bangsa. belajar dengan baik di sekolah adalah salah satu cara kita mulai mengembangkan kreativitas. Mengikuti organisasi juga bisa menjadi salah satu wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan menumbuhkan sifat kritis dalam suatu kasus. Semakin kita aktif dalam suatu oranisasi, semakin banyak pula ilmu yang akan kita dapatkan. Segala komponen masyarakat juga harus saling mendukung. Mari kita rayakan 87 tahun lahirnya sumpah pemuda dengan melahirkan generasi-generasi yang lebih baik. Kita wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan semangat pejuang kita terdahulu. Tumbuhkan jiwa nasionalis dalam diri agar kita selalu mengingat Tanah Air kita dimanapun kita berada.
Sumber : http://tsanirestya.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-pemuda-dulu-dan-kini.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H