Mohon tunggu...
Kris Mheilda SW
Kris Mheilda SW Mohon Tunggu... mahasiswa -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi kelas A Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Mencintai Alam, Teater, dan Kesenian ida=" Hidup itu untuk makan dan makan untuk beribadah"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Panggil Aku Gajah!

6 September 2015   08:19 Diperbarui: 6 September 2015   08:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“hehe, iya aku lala” kata lala tersenyum, baru kali ini lala mendengar ada seseorang yang memanggil dengan nama aslinya.

“kamu tinggal di Gg. Nakula kan? Besok pagi berangkat barang ya aku tinggal diseberang rumahmu tepatnya di Gg. Bima, aku tunggu besok pagi di persimpangan jalan ya la” kata tiko dengan terburu-buru meninggalkan Lala.

Lala seakan terkena sengatan listrik ribuan watt, baru kali ini dia berkenalan dengan siswa kelas lain. Dia terlihat bahagia hari itu dan tak sabar menunggu esok pagi.

***

            Mentari mulai muncul dari tempat tidurnya burung mulai berkicau dan berdendang bak konser alam mengiringi jiwa yang bahagia pagi ini. Lala nampak terbangun dari tidur panjangnya wajahnya berseri tak seperti hari-hari biasanya. Mungin karena kegirangan akan bertemu dengan Tiko teman barunya. Lala bersiap untuk segala keperluan sekolahnya hari ini, seragam putih abu-abu yang ia kenakan kini terlihat rapi. Rambutnya yang ikal disisir rapi dan dihiasi dengan bando hadiah dari ibunya. Lala mengeluarkan sepeda birunya dari garasi, tampak ibunya tersenyum melihat tingkah lala yang terlihat bahagia sekali hari ini.

“hati-hati ya sayang , ingat jangan jajan sembarangan” kata ibunya setengah berteriak

“iya ma” kata lala singkat.

Lala mengayuh sepedanya dengan sangat bersemangat. Jarak rumah lala dengan sekolah memang tidak terlalu jauh, namun cukup membuatnya berkeringat.

“La…la tunggu” nampak dari kejauhan seseorang mengayuh sepeda dengan tergesa, siapa lagi kalau bukan Tiko teman baru lala.

“hai tiko” lala nampak tersenyum dan mulai memperlambat kayuhan sepedannya.

“hai la, bagaimana kabarmu?” kata tiko sambil mensejajarkan sepedanya dengan lala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun