Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makan Dengan Tangan: Menggenggam Rasa, Menuai Sensasi

29 Januari 2025   20:32 Diperbarui: 29 Januari 2025   22:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan dengan tangan juga memiliki nilai filosofis dalam budaya Indonesia. Dalam konteks "muluk," terdapat dua nilai penting: mengambil makanan secukupnya dan menghargai makanan yang diambil sebagai ungkapan rasa syukur. Kebiasaan ini mendorong individu untuk lebih sadar akan konsumsi mereka dan menghargai setiap suapan.

Saya teringat ketika ibu saya mengatakan, "Genggam dan rasakan makanan itu di tanganmu. Rasakan keringat dan kerja keras petani ketika menanamnya."

Baca juga: Dilema Transportasi Jakarta: Ojek Online atau Ojek Pangkalan?

Kebersihan dan Kesehatan

Meskipun ada tantangan terkait kebersihan saat makan dengan tangan, banyak orang Indonesia tetap melakukannya. Orang Indonesia telah terbiasa mencuci tangan sebelum dan setelah makan.

Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan sangat membantu dalam menanamkan pola hidup higienis dalam masyarakat. Dengan mencuci tangan, individu tidak hanya menjaga kebersihan diri tetapi juga menghormati makanan yang akan disantap.

Insight

Kebiasaan untuk makan dengan tangan bagi orang Indonesia merupakan perpaduan antara tradisi, kenikmatan sensorik, filosofi hidup, serta nilai-nilai sosial yang kuat.

Meskipun alat makan modern telah diperkenalkan, cara ini tetap menjadi pilihan populer karena memberikan pengalaman yang lebih intim dan menyenangkan saat menikmati hidangan.

Dengan demikian, makan menggunakan tangan bukan hanya sekadar cara menyantap makanan, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas budaya Indonesia.***

Baca juga: Cerpen - Di Ujung Kejujuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun