Berbeda dengan angkot tradisional. angkutan kota kekinian sudah menerapkan sistem pembayaran digital. Hal ini memudahkan penumpang dalam melakukan transaksi tanpa perlu membawa uang tunai dalam perjalanan.
Pembeda lainnya yang dimiliki angkot kekinian biasanya memiliki jadwal dan rute yang lebih teratur, sehingga pengguna dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Refleksi
Keberadaan angkutan kota saat ini memang menghadapi tantangan besar. Di beberapa tempat, masih ada segmen masyarakat yang tetap bergantung pada angkot sebagai moda transportasi utama. Namun, tidak sedikit Masyarakat yang beralih ke alternatif transportasi lain.
Namun, bukan berarti angkot harus ditinggalkan sepenuhnya. Perlu ada inovasi dan perbaikan dalam layanan. Angkot masih memiliki peluang untuk bertahan dan bersaing di tengah perkembangan teknologi transportasi di beberapa daerah tertentu. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan angkot dapat membantu menarik kembali minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi ini.
Dengan memahami dinamika keberadaan angkutan kota saat ini, kita dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan apakah moda transportasi ini masih tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.***
Baca juga:Â Pita Penggaduh di Jalan Raya Bogor, Perusak Kendaraan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H