Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Angkot Oh Angkot, Riwayatmu Kini

19 Januari 2025   00:47 Diperbarui: 19 Januari 2025   00:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar angkot. (Sumber: https://jv.wikipedia.org/wiki/Angkot)

Perilaku sopir yang kurang profesional dalam berkendara juga menjadi faktor krusial dalam penurunan penggunaan angkot. Sopir sering berkendara secara ugal-ugalan karena tidak mau tersaingi sopir lain dalam mendapatkan penumpang. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap keselamatan kendaraan dan penumpang khususnya.

Bagi masyarakat, mendambakan moda transportasi yang nyaman dan aman merupakan hal yang wajar dan mutlak. Maka, Ketika ada alternatif transportasi lain yang menawarkan kenyamanan dan keamanan, masyarakat menyambut dengan sangat antusias dan memilih moda transportasi lain.

Perkembangan zaman, fleksibilitas finansial, dan teknologi yang beralih ke digital telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Masyarakat kini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dianggap lebih nyaman dan fleksibel.

Berbagai produsen kendaraan menangkap peluang ini dengan menawarkan pembelian kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil dengan harga kendaraan yang terjangkau. Masyarakat kemudian beralih dari moda transportasi umum ke kendaraan pribadi.

Seiring pertumbuhan penduduk yang berakibat pada kemacetan dan keterbatasan ruang, pemerintah daerah mulai menata regulasi dan kebijakannya. Kebijakan ini berakibat pada pengurangan jumlah trayek angkot. Kemunculan moda transportasi massal yang modern seperti bus trans kota, Commutter Line, LRT dan MRT, menjadi alternatif transportasi lainnya.

Baca juga: Kebiasaan Remaja Pakai Ponsel, Lucu Tapi Kadang Berbahaya

Pembeda dengan Angkot Tradisional dan Angkutan Kota Kekinian

Dibandingkan dengan angkot di masa lalu, angkutan kota kekinian memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Angkot tradisional tidak menggunakan teknologi dalam operasionalnya. Sedangkan, angkutan kota kekinian saat ini sudah dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis satelit Global Positioning System (GPS). Sistem navigasi GPS berbasis satelit yang berfungsi untuk menunjukkan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu tempuh. 

Angkot tradisional umumnya tidak dilengkapi dengan pendingin udara. Tempat duduknya kebanyakan dilengkapi busa tipis. Itupun kadang sudah sobek atau basah. 

Kejadian unik dan tidak menyenangkan terjadi ketika SMP dahulu. Saya pernah menduduki tempat duduk yang basah sehingga celana sekolah saya menjadi lembab. Kondisi itu membuat saya menjadi bahan olok-olok teman yang mengira saya "mengompol".

Angkutan kota kekinian sudah dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik, seperti pendingin udara dan tempat duduk yang nyaman. Fasilitas ini tentu menjadi daya tarik bagi pengguna transportasi yang menginginkan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun