Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ulos Batak: Simbol Identitas Budaya, Jembatan Antara Tradisi dan Inovasi

13 Desember 2024   11:23 Diperbarui: 13 Desember 2024   11:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi ulos. (Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/5-fakta-menarik-ulos-kain-tradisional-khas-sumatera-utara-yang-melegenda.html)

Usaha Melestarikan Ulos

Melestarikan ulos merupakan langkah penting untuk menjaga identitas budaya Suku Batak. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan bahwa keterampilan dalam pembuatan ulos tetap lestari khususnya di kalangan generasi muda.

Gambar ilustrasi melestarikan ulos. (Sumber: https://ozzakonveksi.com/wp-content/uploads/2022/08/baju-adat-batak-toba.jpg)
Gambar ilustrasi melestarikan ulos. (Sumber: https://ozzakonveksi.com/wp-content/uploads/2022/08/baju-adat-batak-toba.jpg)

Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan tenun bagi para pemuda di desa-desa di daerah Tapanuli dan sekitar pesisir Danau Toba.

Selain itu, berbagai inovasi dalam penggunaan ulos, juga menjadi salah satu strategi pelestarian kain ulos. Misalnya, saat ini banyak desainer busana yang menggunakan motif ulos dalam koleksi mereka. Pernah juga membuat masker bermotif ulos sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 beberapa waktu yang lalu.

Upaya-upaya ini diharapkan dapat memperkenalkan kain ulos kepada masyarakat luas dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya ini.

Dengan memahami sejarah, makna, dan usaha pelestarian ulos, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Batak sebagai bagian dari kekayaan budaya nusantara. Upaya ini sekaligus menjadi sarana untuk berkontribusi dalam menjaga warisan budaya ini untuk generasi mendatang.***

Baca juga: Generasi Sandwich: Tantangan Ganda di Era Modern

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun