Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ulos Batak: Simbol Identitas Budaya, Jembatan Antara Tradisi dan Inovasi

13 Desember 2024   11:23 Diperbarui: 13 Desember 2024   11:23 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi kain ulos. (Sumber: https://bobobox.com/blog/fungsi-kain-ulos/) 

Dalam pengalaman yang sama pada tulisan saya sebelumnya tentang Dekke Naniura, ada tradisi lain yang juga erat berdampingan. Tradisi itu adalah penggunaan kain tradisional yang disebut ulos. Penggunaan kain ulos merupakan ciri khas yang spesial bagi masyarakat Batak.

Ulos adalah kain tenun tradisional yang berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Kain ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga kelengkapan wajib dalam berbagai acara adat.

Umumnya, ulos dipakai dalam acara-acara adat seperti perkawinan dan kematian. Kain ulos memiliki makna mendalam dan simbolis dalam kehidupan masyarakat Batak.

Tulisan ini akan membahas secara singkat mengenai sejarah, pembuatan, makna yang terkandung, dan upaya melestarikan ulos.

Sejarah Ulos Batak

Gambar ilustrasi ulos. (Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/5-fakta-menarik-ulos-kain-tradisional-khas-sumatera-utara-yang-melegenda.html)
Gambar ilustrasi ulos. (Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/5-fakta-menarik-ulos-kain-tradisional-khas-sumatera-utara-yang-melegenda.html)

Sejarah ulos bermula dari kebutuhan masyarakat suku Batak yang tinggal di daerah pegunungan Bukit Barisan untuk melawan hawa dingin. Pada awalnya, para leluhur biasa mengandalkan sinar matahari dan api sebagai sumber kehangatan.

Namun, ketika kondisi cuaca tidak bersahabat dan berubah-ubah, mereka memerlukan alternatif lain yang lebih praktis untuk menghangatkan tubuh. Ide membuat sehelai kain yang bisa berfungsi untuk menghangatkan tubuh pun muncul.

Dikutip dari laman intisari, situs warisan budaya kemdikbud.go.id menyebutkan bahwa ulos mulai diperkenalkan oleh masyarakat Batak pada abad ke-14. Masa itu bersamaan dengan masa ekspansi  alat tenun tangan dari India.

Sesudahnya, produksi ulos secara tradisional mulai dilakukan. Ulos pun mulai menjadi simbol identitas budaya Suku Batak. Dalam perkembangannya, ulos digunakan tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan dan upacara kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun