Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gas CO2, Tertinggi Sepanjang Sejarah Manusia

2 November 2024   21:26 Diperbarui: 2 November 2024   21:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gas CO2, sumber: https://www.mediahijau.com/read/kadar-co2-di-atmosfer-pecahkan-rekor

Menurut para ahli, jika konsentrasi gas CO2 di udara semakin tinggi, maka suhu udara juga semakin meningkat. Penyebabnya adalah sifat CO2 yang mampu menyerap panas inframerah. Akibatnya suhu udara menjadi terpengaruh dan pendistribusian gas CO2 mempengaruhi pula pada kecepatan angin.

Ilustrasi Gas CO2, sumber: https://www.mediahijau.com/read/kadar-co2-di-atmosfer-pecahkan-rekor
Ilustrasi Gas CO2, sumber: https://www.mediahijau.com/read/kadar-co2-di-atmosfer-pecahkan-rekor

Para ilmuwan berpendapat bahwa panas ekstrem yang berlangsung lama akan berhubungan secara langsung terhadap perubahan iklim yang justru disebabkan oleh manusia sendiri. Semua gas CO2 yang ada di atmosfer memerangkap panas.


Para peneliti mengungkapkan bahwa kadar CO2 di atmosfer memecahkan rekor terbaru dengan konsentrasi CO2 secara global pada Maret 2024 mencapai 4,7 bagian per juta (ppm) atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.


Peningkatan CO2 ini didorong oleh peristiwa iklim El Nio yang berkala. Selain itu, peningkatan gas ini juga dipicu oleh jumlah gas rumah kaca yang terus berlanjut dan meningkat yang dilepaskan ke atmosfir akibat pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.

Apa yang terjadi jika gas karbon dioksida terlalu banyak di udara?

Akibat dari peningkatan gas CO2 ini adalah gelombang panas yang lebih intens, lebih sering, lebih persisten, bahkan menciptakan badai yang kuat dan hujan lebat. Selain itu, kondisi kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca ini. Efek dari peningkatan kadar CO2 bagi manusia adalah gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru kronis.


Dikutip dari laman halodoc.com, paparan karbon dioksida (CO2) yang berlebihan berpotensi untuk mengakibatkan  iritasi pernapasan, menghambat peredaran oksigen dalam tubuh, dan bahkan kematian."

Menurut The American Conference of Governmental Industrial Hygienists, kadar karbon dioksida dianggap berbahaya dalam ruangan dinilai berdasarkan tingkatan sebagai berikut sebesar 1% atau 10.000 ppm. 

Pada besaran angka ini, biasanya tidak ada efek yang dirasakan manusia kecuali sensasi mengantuk. Pada kadar CO2 sebesar 5% terdapat ciri-ciri stimulasi pernapasan yang kuat, pusing, kebingungan, sakit kepala, sesak napas. 

Pada kondisi yang lama akan menimbulkan gangguan pada fungsi otak, gangguan pernafasan, dan distribusi oksigen. Kondisi paling buruk yang dapat terjadi adalah kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun